Zufaroh, Penjual Jamu Legend dari Mranggen

Istimewa/Dok.RMOLJateng
Istimewa/Dok.RMOLJateng

Berkeliling dari kampung ke kampung, Zufaroh memulai harinya menjual berbagai jenis jamu buatannya sejak pukul 6 pagi. Diawali dari sekitaran rumahnya yang terletak di Kedung Dolog RT 11 RW 2, Banyumeneng, Mranggen, dengan telaten, Zufaroh menemui para pelanggan setianya.

Jejak langkah yang menguras keringat ini pula yang membuat Zufaroh kini terkenal sebagai penjaja jamu legend di Demak. "Saya menawarkan berbagai jenis jamu, dari kunyit asam hingga beras kencur. Semuanya saya buat dengan resep turun-temurun dan bahan-bahan pilihan," ujar Ibu Zufaroh saat ditemui di sela-sela kegiatannya, baru-baru ini.

Menariknya jamu buatan Zufaroh rupanya sudah punya nama. Namanya, Jamu Azizah Sari Rempah, warisan tradisional Indonesia yang kini dilestarikan oleh Ibu Zufaroh, seorang pengusaha jamu lokal yang gigih.

Kesegaran dan khasiat jamu buatannya tak perlu diragukan lagi. Terbukti dari antusiasme warga yang menjadikan jamu Azizah Sari Rempah sebagai pilihan untuk memulai hari. Rata-rata, Ibu Zufaroh berhasil menjual habis 9 botol jamu setiap harinya sebelum jam 8 pagi.

Di era digital ini, Ibu Zufaroh juga tak mau ketinggalan. Ia memanfaatkan platform Facebook dengan akun "Azizah Hazizah" untuk mempromosikan produknya dan berinteraksi dengan pelanggan.

"Jamu bukan hanya minuman, tapi juga bagian dari warisan budaya kita. Saya berharap dengan menjual jamu, saya bisa ikut melestarikan tradisi ini sekaligus membantu masyarakat hidup lebih sehat," ungkapnya.

Kisah Ibu Zufaroh dan Jamu Azizah Sari Rempah menjadi bukti bahwa tradisi leluhur masih memiliki tempat di tengah modernisasi, sekaligus mengingatkan kita akan kekayaan alam dan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.