Zaenal Petir Sebut Kebijakan Walikota Semarang Bagi-bagi Motor, Langkah Keliru!

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH)  Penyambung Titipan Rakyat  ( PETIR) Jateng Zaenal Abidin (megang mik) saat mengisi sebuah acara. Foto : Umar Dhani
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH)  Penyambung Titipan Rakyat  ( PETIR) Jateng Zaenal Abidin (megang mik) saat mengisi sebuah acara. Foto : Umar Dhani

Aksi bagi-bagi motor dinas motor dinas untuk para lurah oleh Wali Kota Semarang terus menjadi sorotan.

Tak terkecuali, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH)  Penyambung Titipan Rakyat (Petir) Jateng, Zaenal Abidin yang menilai pemberian kendaraan tersebut sebagai kebijakan keliru dan tidak tepat mengingat kondisi Semarang yang kini tengah dilanda bencana.

"Lha Semarang aja masih banjir dan rob belum teratasi kok malah beli kendaraan, piye toh?," gugat Zaenal Petir kepada RMOLJateng.

Menurut Zaenal, jika pun kebijakan tersebut sudah dianggarkan sebelumnya, seharusnya Pemkot Semarang perlu mencermati terlebih dahulu apakah pembelian motor ini, termasuk prioritas atau tidak.

Sebab, menurutnya akan lebih tepat jika anggaran yang ada dialihkan untuk hal lain yang lebih prioritas. Seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan atau penanganan banjir mengingat situasi kota Semarang yang rawan bencana dan seharusnya menjadi pijakan untuk menyusun program penanganan secara komprehensif.

Terlebih kata Zaenal, di Kota Semarang saat ini yang sangat dibutuhkan adalah peninggian jalan dan normalisasi saluran. "Itu saja masih belum beres kok malah beli kendaraan untuk lurah, ya jelas keliru," paparnya.

Meski demikian, Zaenal  tidak melihat ada unsur politis dalam pemberian kendaraan ini. Namun Zaenal tetap saja menyayangkan kebijakan Walikota Semarang tersebut yang dianggapnya sangat kontradiktif dengan keadaan saat ini.

"Apalagi walikota menyatakan bahwa ada kelonggaran anggaran, berarti dia tidak bisa membuat kebijakan yang baik. Ketika ada anggaran untuk pembelian sepeda motor, sementara pelayanan kepada masyarakat saja keteteran," paparnya

"Walikota Semarang mestinya sering turun ke wilayah-wilayah yang sering terkena rob dan banjir, Ojo ngurusi nasi goreng terus" tandasnya.

Zaenal berharap walikota itu dicintai rakyatnya dengan programnya yang langsung menyentuh masyarakat, dirasakan dan bermanfaat langsung, tidak perlu pencitraan.