Pendokumentasian seni, tidak hanya berupa foto dan video. Ide segar, seperti pementasan yang menggambarkan transformasi seni menjadi sarana yang sangat menarik.
- Hari Batik Nasional, Momentum Pembentukan Komunitas Pecinta Batik Salatiga
- Gelar Pameran Seni, Lesbumi Blora Sampaikan Tiga Program Unggulan
- Solo Keroncong Festival 2024 Suguhkan Pergelaran Seni Keroncong Lintas Genre
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid saat membuka pementasan "Metamorfosa Lengger" yang digelar oleh Yayasan Rumah Lengger, di SMK Negeri 3 Banyumas, secara daring dan luring.
Menurut Hilmar, lengger adalah sebuah ekspresi budaya yang penting bagi Kabupaten Banyumas. Selain itu, kesenian ini memiliki sejarah panjang dalam catatan tertulis di Serat Centhini dan sumber lainnya. "Masih banyak diskusi mengenai asal-usul tentang lengger ini. Yang bisa kami pastikan, dari kelahirannya hingga masa sekarang ada banyak pengembangan. Karena itu kegiatan ini bertajuk metamorfosa lengger, perubahan bentuk lengger dari waktu ke waktu," kata Hilmar, rabu (24/11/2021).
Menurut Hilmar, ingatan kolektif dalam bentuk pementasan ini bisa menjadi alternatif dokumentasi seni. Jadi, pendokumentasian tidak berhenti pada foto, rekaman video, data-data yang tersedia dihadirkan secara kreatif melalui kegiatan kolaborasi ini. "Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan Rumah Lengger dan seniman-seniman yang terlibat dalam Metamorfosa Lengger," ujarnya.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, Rumah Lengger yang didirikan atas inisiasi seniman dan koreografer tari Rianto ini difasilitasi oleh Pemkab Banyumas dengan memberikan sebuah ruangan sanggar di dalam komplek Pendapa Kecamatan Banyumas. Rumah Lengger menjadi satu bagian dari rancangan pengembangan kawasan wisata ‘Kota Lama Banjoemas’.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk rencana pembangunan dermaga di Desa Kedunguter dengan dana Rp 30 miliar, Pemkab akan membelikan dua kapal wisata dengan anggaran Rp 750 juta per kapal untuk menunjang Kota Lama Banjoemas. Kami juga sudah menyediakan bus wisata yang tinggal dioperasikan saja," kata Wabup Sadewo.
Lengger Banyumasyang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang dilestarikan dan dikembangkan agar menjadi kebanggaan masyarakat. Pihaknya bercita-cita komplek Pendapa Yudhanegara, Kecamatan Banyumas menjadi sentra kegiatan budaya dan kesenian.
“Kami mengapresiasi seniman yang menggelar pementasan ini secara terbatas dan daring. Ini menjadi bukti bahwa pelaku seni bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi yang belum usai,” tambah Wabup Sadewo.
Adapun pagelaran Metamorfosa Lengger ini, memadukan lintas disiplin seni. Pentas kolaboratif dalam program Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini menampilkan kisah perjalanan panjang proses pendokumentasian seni dan riset yang menandai kelahiran satu tahun Rumah Lengger.
- TBRS Akan Dipercantik Dengan Gedung Baru
- 16 Kelompok Kesenian Salatiga Terima Dana Hibah
- Peringati Hari Batik, KAI Gelar Pameran Dan Edukasi Batik Di Stasiun Balapan Solo