PT XL Axiata mencatat pendapatan dari layanan data dan digital di periode sembilan bulan pertama 2022 yang mencapai Rp19,71 triliun.
- Bayar Pajak Paling Besar, KITB Peroleh Penghargaan dari KPP Pratama Batang
- Adanya Migrasi PeduliLindungi, KAI Imbau Penumpang Bawa Kartu Vaksin
- Bupati Kendal Permudah Perijinan untuk Investor
Baca Juga
"Pendapatan dari data dan layanan digital ini mencapai porsi lebih dari 91% terhadap total pendapatan perusahaan,” ungkap Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam siaran rilisnya, Senin (7/11).
Sedangkan, lanjut dia, dalam periode sama pendapatan meningkat 9% lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya (YoY) menjadi Rp21,62 Triliun. Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali yang dinormalisasi atau normalized profit after tax and minority interest (NPATAMI) meningkat 17% menjadi Rp976 miliar.
“Pencapaian solid tersebut tetap ditopang dengan terus meningkatnya kualitas jaringan XL Axiata yang semakin membuat nyaman pelanggan saat menggunakan berbagai layanan telekomunikasi dan data,” tegas dia.
Dia melanjutkan, sejak awal tahun 2022 bekerja keras mewujudkan internet tercepat dan stabil di seluruh wilayah layanan di Indonesia. Hal ini juga menjadi kunci agar bisa tetap bisa bersaing di tengah kompetisi industri yang semakin ketat.
“Hasilnya cukup bagus, hingga periode sembilan bulan pertama 2022 ini, trafik kami meningkat hingga 26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini berarti pelanggan merasakan semakin baiknya jaringan dan layanan XL Axiata yang kami sediakan,” terang dia.
Sementara itu, kata Dian, total jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 57,4 juta, dengan porsi jumlah pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,9 juta.
Pelanggan yang menggunakan 4G mencapai 92,2%. Sedangkan blended ARPU (average revenue per user) pada kwartal 3 2022 ini tercatat sebesar Rp40 ribu, meningkat dari Rp37 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya.
Upaya peningkatan kualitas dan perluasan jaringan terus XL Axiata lakukan. Oleh sebab itu, XL Axiata menerapkan berbagai teknologi penunjang yang sesuai. Meliputi teknologi Smart FDD 8T8R untuk meningkatkan throughput hingga 200% dibandingkan teknologi 4T4R, dan sekaligus menghemat biaya energi hingga 26%.
“XL Axiata juga melanjutkan penataan ulang teknologi (refarming) dengan mematikan jaringan 3G, dan kini telah mencapai 95%, dengan sisa BTS 3G yang masih beroperasi sebanyak 1.989 unit,” kata dia.
Hingga akhir September 2022, XL Axiata total memiliki lebih dari 145 ribu BTS 2G dan 4G, dengan jumlah BTS 4G meningkat signifikan mencapai 90.174 unit. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil survei independen OpenSignal pada periode Juli 2022, XL Axiata menempati peringkat pertama untuk kategori kecepatan mengunduh (download speed) dan pengalaman akses video (streaming video).
Akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL”dan “Axisnet”.
“Pada kedua aplikasi yang antara lain menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana melayani pelanggan secara digital tersebut, masing-masing mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi,” ungkap dia.
- CSR XL Axiata Beri Manfaat Bagi 1,5 Juta Penduduk Indonesia
- XL Axiata Dukung Pembahasan Isu Perempuan di Forum G20
- Presdir XL Axiata Ikut Wakil Indonesia di Konferensi Pemberdayaan Perempuan Negara G20