XL Axiata Catatkan Laba Bersih Rp395 Miliar Di Tengah Pandemi

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata mencatatkan laba bersih sebesar Rp395 miliar atau naik 23% dibandingkan kuartal pertama tahun ini (QoQ).


Capaian ini sekaligus memberikan kontribusi pada total laba bersih semester pertama tahun ini sebesar Rp716 miliar. Pertimbuhan kinerja di sepanjang kuartal ke dua 2021 juga ditandai dengan kenaikan total pendapatan sebesar 8% menjadi Rp 6,73 triliun, meningkat dibandingkan kuartal pertama pada tahun yang sama. Selain itu, EBITDA juga tumbuh 8% QoQ, dengan marjin lebih dari 50%. 

"Pencapaian positif ini tidak terlepas dari dari keberhasilan penjualan dan kenaikan trafik yang kami raih di sepanjang periode Lebaran lalu. Pada saat yang bersamaan, kami terus fokus melakukan digitalisasi di semua lini bisnis dan operational excellence," ujar Presiden Direktur& CEO XL Axiata Dian Siswarini, dalam siaran rilisnya, Jumat (6/8). 

Selain itu, lanjut dia, juga menawarkan produk-produk yang tepat sesuai kebutuhan pelanggan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data analisis untuk melakukan upselling melalui saluran penjualan omni channel yang dimiliki

Dian menambahkan, sepanjang semester 1 2021, perseroan berhasil mengurangi beban operasional sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). 

Penurunan biaya operasional tersebut terjadi pada  biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya sebesar -22% YoY, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan legacy (SMS dan voice). 

Adapun, biaya tenaga kerja juga turun -6% YoY karena revisi provisi remunerasi. Biaya infrastruktur turun sebesar 13% YoY. Sementara untuk biaya pemasaran meningkat 31% YoY.

Pada sisi jaringan, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jaringan data pita lebar ke berbagai pelosok Nusantara, terutama di wilayah luar Jawa. Selain itu, proses fiberisasi juga terus diperluas untuk meningkatkan kualitas layanan data. Hingga akhir semester 1 2021 ini, perseroan berhasil meningkatkan jumlah total BTS menjadi 156.709 unit, atau naik 12 % YoY. Jumlah BTS 4G naik menjadi 65.658, dari 49.744 di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk area yang terlayani 4G mencapai total 458 kota/kabupaten.

Dari sisi produk, pada kuartal kedua 2021, perseroan meluncurkan produk baru, salah satunya paket XL SATU Fiber, yang merupakan pionir layanan konvergensi di Indonesia. Produk ini menggabungkan layanan seluler XL dengan layanan fixed broadband XL Home.

"Penyediaan produk sesuai kebutuhan pelanggan, serta digitalisasi untuk peningkatan penjualan, telah berhasil mendorong meningkatnya trafik penggunaan data," terang Dian Siswarini. 

Tercatat, selama semester pertama 2021, total trafik layanan meningkat sebesar 33% YoY menjadi 2.963 Petabyte. Peningkatan trafik ini mendorong meningkatnya pendapatan data. Secara QoQ, pendapatan data di kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 9% menjadi Rp 5,90 triliun. Tumbuhnya pendapatan data tersebut mampu meningkatkan besaran kontribusi terhadap total pendapatan layanan menjadi sebesar 94%.

Meningkatnya kualitas layanan secara umum juga turut berkontribusi pada meningkatnya jumlah pelanggan. Hingga akhir kuartal kedua 2021, tercatat total jumlah pelanggan meningkat menjadi 56,77 juta, dari sebelumnya sebanyak 56,02 juta di kuartal pertama. 

Untuk ARPU blended juga meningkat dari Rp 35 ribu di kuartal pertama menjadi Rp 37 ribu di kuartal kedua. Sementara untuk tingkat penetrasi smartphone, berhasil meningkat dari 90% di kuartal pertama menjadi 91% di kuartal kedua.