Penyakit hepatitis yang menyerang anak jika tidak ditangani dengan baik saat mulai ada gejala a atau keluhan, akan bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati. Jika sudah terjadi maka pengobatan akan lebih sulit untuk dilakukan.
- RMOL Jateng Masuk Nominasi Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan 2023
- Diundang BPIP, Walikota Semarang Bagikan Pengalaman Tangani Stunting
- Prevalensi Stunting di Salatiga Masih 6,38 Persen
Baca Juga
Dokter Spesialis Anak, dr. Setya Dipayana SpA yang juga merupakan Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Korwil Semarang, menyampaikan jika ada beberapa hal yang perlu diketahui sejak dini terkait hepatitis pada anak.
“Hepatitis pada anak ini cukup berbahaya dan diharapkan sendini mungkin selalu mengindahkan pesan dokter,” kata dr. Setya, Kamis (19/5).
Ia meminta agar para orang tua tidak meremehkan gejala awal hepatitis pada anak. Gejalanya antara lain mual, muntah, diare, nyeri perut. Jika sudah ada gejala tersebut sebaiknya orang tua waspada dan diobati secara benar. Tujuannya agar tingkat keparahan bisa ditekan.
dr. Setya yang juga Ketua Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia Wilayah Jawa Tengah, mengungkapkan jika tindakan pencegahan merupakan tindakan terbaik saat ini untuk menghindarinya. Misalnya mencuci tangan secara teratur, menjaga kebersihan dan kematangan makanan serta tidak bergantian alat makan.
Selain itu juga perlu menjaga kebersihan lingkungan dan juga menghindari kontak dengan orang sakit.
Hal ini merupakan cara terbaik utk mencegah penularan penyakit Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya pada anak.
“Penerapan 5M masih sangat penting dan signifikan untuk tindakan pencegahan penularan hepatitis pada anak,” terangnya.
Ia mengatakan jika memang sudah terjadi gejala tersebut sebaiknya segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. “Jangan menunggu gejala lanjutan karena jika terlambat sedikit saja, akan lebih sulit mengobati hepatitis pada anak ini,” pungkasnya.
- PPKM Level 4 Segera Berakhir, Tingkat Kematian Salatiga Masih Tinggi
- Peserta JKN-KIS Bisa Gunakan Antrean Online Mobile JKN di Rumah Sakit
- Kasus Covid-19 di Semarang Terus Naik