Ratusan warga Solo gelar aksi topo bisu di depan rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung. Sebelumnya mereka berjalan dari Taman Sriwedari hingga Rumah Dinas Wali Kota Solo.
- DPRD Kota Semarang Harap Titik Parkir Elektronik Ditambah Guna Tingkatkan PAD
- BMKG: Di Laut Utara Jawa Terjadi Cuaca Ekstrem Dan Gelombang Pasang Tinggi
- Dugaan Penyanderaan Investor Asal Salatiga Dibantah, Marten Basaur: Kami Bukan Preman
Baca Juga
Mereka juga spanduk bertuliskan “Kami muak dengan politik dinasti”, “Ojo Dumeh” dan “Topo Bisu”
Aksi tersebut dilakukan oleh komunitas Pelestari Budaya Nusantara. Sebelum menggelar aksi topo bisu mereka melakukan doa bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Aksi topo bisu dilakukan sekitar lima menit.
Wakil Koordinator, Joko Suranto menyatakan, tidak ada kaitannya dengan politik. Meski aksi digelar bertepatan dengan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Kami sebenarnya tidak ada aksi, ingin sampaikan kepada para pimpinan di Indonesia. Masyarakat itu butuhnya damai dan tenteram," jelasnya kepada wartawan, Senin (16/10).
Sementara, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui tujuan aksi tersebut. Dirinya tiba saat peserta membubarkan diri.
Namun masih ada beberapa orang melakukan aksi di Loji Gandrung. Mereka sempat berinteraksi dengan orang nomor satu di Kota Solo dan diajak masuk ke dalam namun menolak.
"Aku ora ngerti (Saya tidak tahu), mau ditakoi keluhane apa do ora ngerti (Tadi pada ditanya keluhan apa pada tidak tahu)," pungkas Gibran.
- YBM PLN Unit Induk Daerah Jateng-DI Yogyakarta Gelar Gebyar Muharram Dengan Khitanan Massal
- Kemarau Panjang, Pemda Diminta Terapkan Skala Prioritas Bantuan Air Bersih
- Pastikan Tidak Ada Kecurangan, Direskrimsus Polda Jateng Lakukan Pengecekan SPBU di Demak