Curhatan seorang ibu rumah tangga (IRT) di Salatiga viral memprotes Surat Edaran (SE) Ketua Tim Penggerak PKK Salatiga yang juga istri Wali Kota Salatiga, Titik Kirnaningsih Yuliyanto.
- Sempat Diburon, Komplotan Penipu Berhasil Ditangkap Polres Boyolali
- Tinjau Rest Area KM 456, Kapolri Instruksikan Jajaran Maksimal Beri Pelayanan Arus Balik
- Ahmad Luthfi Resmikan Rest Area Tol Salatiga
Baca Juga
Adalah Indah Maryani (48) warga Perumahan Taman Mutiara, RT 01 RW X, Kelurahan Tingkir Tengah, Salatiga mendadak menjadi perbincangan.
Dengan ceplos, Indah mengaku tidak sepaham dengan surat imbauan namun wajib yang ditandatangani Titik Kirnaningsih Yuliyanto.
"Pakaian tertutup tidak akan menghentikan kejahatan seseorang bos," kata Indah Maryani dengan nada geram.
Ia pun merasa tidak terima jika perempuan yang dipojokan dalam setiap kasus kejahatan seksualitas.
"Gemesss banget 'yang', selalu perempuan yang dipojokkan. Ampunnnnn.. liat tuh anak-anak santriwati dicabuli gurunya sendiri," ungkapnya dengan memberikan emoticon menangis.
Ia juga menyebut, kaum laki-laki banyak yang hanya sarungan tapi tidak ada kasus perkosaan.
"Liat aja tuh bapak-bapak cuma saringan sana sini, di 'ler udelnya' 'kok ndak' ada yang merkosa yaa...️ selalu saja perempuan yang di salahin," timpalnya lagi.
Yang pasti, Indah Maryani mengaku tidak setuju dengan dalih jika dijadikan pakaian untuk menyudutkan perempuan sebagai korban kekerasan seksual.
"Big nooo (tidak setuju). Saya cuma emak-emak berdaster bau bumbu dapur yang sangat prehatin dengan keadilan pemberitaan pelecehan perempuan dan keselamatan anak-anak yang sedang marak," akunya.
Ia kembali menekankan, pakaian tertutup tidak akan menghentikan kejahatan seseorang. Ia pun memberikan bukti jika ada fetish cewek pake mukena, bagaimana bisa menjelaskan hal tersebut?.
"Termasuk jika korbannya anak-anak yang innocent, gmn? Yang salah mereka karena pakaian mereka menggoda jiwa peodofil? Sinting beb.. #ampun bunda gemes bangettt," tulisannya panjang.
"Oke, secara objektif ini lumayan bagus buat meminimalisir korban. Tapi 'kok' gak ada pencegahan biar 'ga' jadi pelaku kekerasan? 'Kok' laki-lakinya 'ga' ada tugas juga? Badut! Wajibkan juga orang buat kontrol nafsunya, kontrol emosinya, jangan bisanya cuma nyalahin korban," lanjut dia.
Ia menyebut, jika tugas melindungi anak-anak dan perempuan bukan semata-mata peran ibu tapi semua pihak. Apalagi, banyak kasus menyebutkan jika ayah juga sebagai pelaku kejahatan seksual memiliki peran nyata untuk melindungi.
"Yang wajib melindungi bukan hanya ibu-ibu, tapi semuanya saling melindungi. 'Ok its not quite relate to my religion', tapi masa ibu-ibu doang yang diwajibin jaga anak-anaknya... meanwhile banyak KS terjadi dimana pelakunya adalah ayah sendiri," pungkasnya.
Indah mengajak semua pihak mencari dan membantu menyematkan korban semampunya. Ia pun beranggapan hukum untuk perlindungan perempuan dan anak-anam masih sangat lemah di negeri ini.
"Keep save her buat masa depan mereka yang masih sangat panjang. Karena hukum untuk perlindungan perempuan dan anak-anam masih sangat lemah di negeri ini," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam seharian SE Ketua Tim Penggerak PKK Salatiga Titik Kirnaningsih Yuliyanto menjadi perdebatan di media sosial khususnya di jagat maya Twitter.
Terdapat tiga poin yang diatur dalam surat imbauan namun wajib yang ditandatangani Titik Kirnaningsih Yuliyanto.
Yang pertama, apabila berada di dalam rumah mengenakan pakaian sopan. Kedua, pemisahan kamar antara laki-laki dan perempuan (kecuali suami-istri).
Kemudian ketiga, apabila keluar rumah diharapkan berpakaian yang menutup aurat (memakai pakaian tertutup dan berjilbab).
Bahkan, dalam surat itu mencantumkan pula Surat yang dikutip dari Al Qur'an yakni Surat Al Ahzab ayat 59.
- Sempat Diburon, Komplotan Penipu Berhasil Ditangkap Polres Boyolali
- Tinjau Rest Area KM 456, Kapolri Instruksikan Jajaran Maksimal Beri Pelayanan Arus Balik
- Ahmad Luthfi Resmikan Rest Area Tol Salatiga