Warga LDII Wonogiri Ikhlaskan Dana Rp 11 Milyar untuk Kurban

Keluarga besar LDII Wonogiri sedang mengemas hewan kurban untuk didistribuysikan ke masyarakat umum dok LDII Wonogiri
Keluarga besar LDII Wonogiri sedang mengemas hewan kurban untuk didistribuysikan ke masyarakat umum dok LDII Wonogiri

Tahun ini warga Lembaga Dakwah Islam (LDII) Wonogiri  menyembelih hewan kurban senilai Rp 11,29 miliar. Angka tersebut berasal 510 ekor sapi dan 660 ekor kambing, dengan rata-rata harga sapi Rp 23 juta dan harga kambing Rp 2,5 juta.


Ketua DPD LDII Kabupaten Wonogiri, Sutoyo mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sekretaris, jumlah tersebut naik dibanding tahun sebelumnya. “Tahun 2023, warga LDII Wonogiri menyembelih 464 ekor sapi dan 676 ekor kambing,” jelasnya, pada Senin (17/6).

Ia mengungkapkan, semangat warga LDII untuk berkurban dimotivasi beberapa hal. “Pertama, warga LDII termotivasi dengan nilai ibadah dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah, pahala dan manfaat berkurban,” kata Sutoyo didampingi sejumlah pengurus LDII Wonogiri.

Sutoyo menambahkan, dari sisi sejarah, kurban memiliki hikmah nilai keikhlasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail. “Dari sisi pahala, seluruh bulu pada hewan kurban, baik bulu halus dan kasar, dihitung satu pahala,” jelasnya.

Ia menambahkan, Kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban.

Ia pun merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, .

“Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Adapula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.