- 20 Tahun Jadi Tradisi, Obor Comal Estafet 2024 Pukau Rizal Bawazier
- Tradisi Unik Jumat Kliwon Warga Batang, Mandi di Kolam Masjid Agung Batang
- Lopis Raksasa Setinggi 2 Meter Meriahkan Tradisi Syawalan Di Pekalongan
Baca Juga
Tingginya antusiasme warga dalam pentas seni bertajuk 'Sambang Seni Semarang 2023', menjadi dasar gelaran ini diusulkan menjadi agenda tahunan.
Hal itu diakui Ketua Dewan Kesenian kota Semarang (Dekase), Adhitia Armitrianto yang mengatakan, usulan itu bisa dibuktikan dengan tingkat kehadiran masyarakat yang begitu antusias menyaksikan gelaran seni yang digelar.
"Kampung-kampung itu menjadi kekuatan pengembangan seni. Seni mempersatukan bangsa dan membangun kampung-kampung seni budaya," kata Adhit, ditemui di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, Rabu (6/12).
Melihat tingginya animo warga, Adhit pun melihat pentingnya literasi seni budaya bagi masyarakat. Khususnya bagi masyarakat yang memiliki cerita sejarah untuk dikembangkan.
"Banyak seni baru yang ditampilkan telah mengedukasi masyarakat. Misalnya musik instrumental, banyak masyarakat yang bertanya-tanya, tetapi kalau tidak ada yang menjelaskan, masyarakat bakal tidak tahu," kata Adhit.
Karena itu, dia berharap, Pemkot Semarang kian meningkatkan perhatiannya terhadap dunia seni budaya. Sebagai lembaga yang mewadahi seniman-seniman, pihaknya akan mengawal dan memberikan pendampingan secara langsung.
Apalagi, lewat kesenian, pemerintah juga bisa menyampaikan atau mensosialisasikan program-programnya. Seperti dalam upaya pengentasan stunting ataupun program lain yang dapat menyentuh langsung ke masyarakat. Kesenian menurutnya media yang tepat untuk sosialisasi program.
"Kami akan berusaha lanjutkan acara ini tahun depan, bahkan sampai tingkat kelurahan dan bisa menjadi agenda rutin. Kami juga ingin memberikan pendampingan kepada masyarakat akan pentingnya seni, Dekase Go To Village," katanya.
Diketahui, hingga saat ini, Dekase Kota Semarang sudah menggelar pentas seni di enam kecamatan, yaitu Taman Tirto Agung di Kecamatan Banyumanik, Kampung Nelayan Tambakrejo di Kecamatan Gayamsari kemudian di Kampung Seni Budaya Jurang Belimbing Tembalang, Kampung Dongbiru, Kecamatan Genuk, Kampung Seni Budaya Gedong Songo Manyaran, dan Kampung Genuk Krajan, Kecamatan Candisari.