Warga Grobogan Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram

Ilustrasi Tabung Gas Elpiji Kosong. Rubadi/RMOLJateng
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji Kosong. Rubadi/RMOLJateng

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyebabkan masyarakat mencarinya ke sana kemari untuk mencari bahan bakar tersebut.


Kelangkaan tersebut sangat dirasakan bagi para pengusaha yang memanfaatkan gas elpiji sebagai sarana bisnisnya. Hal ini sudah terjadi sejak sekitar seminggu lalu.

Salah satu warga Tanjungrejo, Supardi (36), yang mengandalkan pendapatan dari usaha snack mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. 

"Saya sudah berusaha mencari gas elpiji di toko sekitar PT Pungkook hingga perempatan Wirosari, semua habis. Sampai mencari ke pedalaman. Untungnya masih dapat satu gas," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan, Pradana Setiawan, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat ke Pertamina terkait kendala kelangkaan tersebut.

Pihak Pertamina lanjutnya, juga mengakui adanya kendala dalam pengiriman gas elpiji. Dia memastikan untuk wilayah krusial akibat terdampak banjir pihaknya telah meminta kepada Pertamina untuk mencukupi kebutuhan tersebut. 

"Khususnya untuk daerah terdampak banjir pihaknya memastikan kebutuhan gas elpiji 3  kilogram tercukupi, terutama untuk dapur umum," terangnya, Jumat (15/03) sore.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera berkoordinasi dengan pangkalan setempat jika kesulitan mendapatkan kebutuhan gas tersebut.

"Masyarakat berkomunikasi dengan pangkalan disampaikan ke agen kemudian dilanjutkan ke Pertamina. Terutama untuk usulan tambahan alokasi," ungkapnya.

Untuk diketahui kelangkaan gas terjadi tak hanya di Kabupaten Grobogan saja. Namun, kelangkaan juga terjadi di beberapa kabupaten sekitar termasuk Blora, Pati, Jepara, Demak, dan beberapa kabupaten lainnya. 

Masyarakat berharap kelangkaan tersebut segera teratasi agar dapat kembali beraktivitas memenuhi kebutuhan hidup.