Ratusan warga binaan pecinta bola di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga menggelar
Salat ghaib untuk korban atas terjadinya tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (3/10).
- Karutan Salatiga Audiensi Bersama Pj Walikota, Pemkot Siap Beri Dukungan
- Karutan Salatiga Baru Diminta Raih Predikat WBK
- Program Jumat Kliwon, Napi Rutan Salatiga Kirim Doa untuk Keluarga
Baca Juga
Bertempat di Selasar Rutan, Salat ghaib adalah ibadah yang biasa dilakukan umat Islam untuk jenazah, tanpa ada mayat di hadapannya.
Kegiatan doa bersama dipimpin Ustadz Nahrawi sekaligus pembimbing rohani di Rutan Salatiga.
Sementara, bagi non muslim khususnya warga binaan Kristiani didampingi pendeta Toni SP Manullang.
Kepala Rutan Salatiga, Andri Lesmano mengungkapkan, sebagai bentuk rasa empati dan simpati serta keprihatinan atas kejadian di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam, menjadi tragedi pilu bagi masyarakat pecinta bola di Indonesia bahkan dunia.
"Untuk itu kami selaku petugas dan Warga Binaan Rutan Salatiga adakan doa bersama dan sholat ghoib bagi korban," kata Andri.
Untuk itu pihaknya mengajak jajaran petugas dan warga binaan untuk berdoa bersama agar para korban meninggal diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Dan bagi korban yang mengalami luka, untuk yang menjalani perawatan segera disembuhkan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran," ucapnya.
Andri yang juga merupakan pecinta sepakbola asal Kota Surabaya ini mengucapkan turut berduka cita dan keprihatinan yang mendalam serta berharap tidak ada kejadian serupa yang terjadi.
- Karutan Salatiga Audiensi Bersama Pj Walikota, Pemkot Siap Beri Dukungan
- Karutan Salatiga Baru Diminta Raih Predikat WBK
- 15 Napi Rutan Salatiga Diusulkan Program Cuti Bersyarat dan Bebas Bersyarat