Warga Binaan Lapas Batang Bisa Coblosan Presiden, Jumiatun : Tak Sangka

Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Batang Mencoblos Di Pemilu 2024 Pada Rabu (14/02). Foto: Bakti Buwono/Rmoljateng
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Batang Mencoblos Di Pemilu 2024 Pada Rabu (14/02). Foto: Bakti Buwono/Rmoljateng

Para warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) II B Batang tak ketinggalan ikut dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Seorang di antaranya Ariyani, tahanan perempuan asal Provinsi Lampung.


Ia tidak menyangka bisa ikut mencoblos pada Pemilu 2024. Awalnya dirinya tidak mengira bisa ikut pemilihan umum.

"Seneng banget ya, sebagai napi kan kita merasa posisi paling rendah tapi kita masih dikasih untuk mengaspirasikan pikiran untuk buat indonesia ke depannya semoga lebih baik," katanya, Rabu (14/02).

Ia hanya memperoleh Surat Suara Pemilihan Presiden dalam Pemilu 2024. Secara pribadi Ariyani tidak tahu bentuk kampanye para calon presiden karena masih di dalam lapas.

"Kita kan ga ada sarana ya. Jadi tadi baca visi misi (capres-red) dulu, harapannya ya semoga semua visi misinya bisa dijalankan. Kemudian hak-hak perempuan, anak dikedepankan," ucapnya. Ariyani sudah 7 (tujuh) bulan di dalam Lapas itu.

Warga binaan lain, Jumiatun, juga merasa istimewa bisa memilih di Lapas Batang. 

"Saya pikir tidak bisa memilih, ternyata masih bisa memilih di sini. Semoga yang terpilih nanti bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadikan Indonesia lebih maju," katanya.

Sebagai warga Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jumiatun mendapat  empat surat suara. Yaitu, Pilpres, DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

"Kalau saya memang kurang mengerti background-nya (jadi-red) sesuai hati nurani saya saja," ucapnya.

Ariyani dan Jumiatun adalah dua dari 360 (tiga ratus enam puluh) warga binaan pemasyarakatan Lapas Batang yang mencoblos di TPS khusus 901 dan 902.