Kota Semarang terus memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) baik melalui APBD, dana CSR maupun hasil swadaya warga. Taman hasil swadaya ini terlihat di Taman Kini Jaya Indah, yang baru saja diresmikan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.
- Hasil Quick Count, Luthfi-Yasin Unggul
- Sempat Tak Masuk DPT, Andika dan Istri Nyoblos di Last Minute
- Kusnendro Ajak Pendukung Andika-Hendi Puasa Hajat Jelang Pencoblosan
Baca Juga
Taman yang berada di wilayah Plamongan, Kota Semarang ini sebelumnya terkesan mangkrak. Namun kini berhasil kembali hidup kembali berkat swadaya masyarakat sekitar.
Taman seluas 600 meter persegi ini kini telah aktif dan dimanfaatkan sebagai sarana bermain anak-anak, lapangan olahraga hinhga sarana pertemuan warga.
Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang, merasa bangga karena warganya mampu mewujudkan sebuah taman dari hasil swadaya. Artinya konsep bergerak bersama yang didengungkannya selama ini bisa meresap hingga kewilayah paling bawah.
"Saya bangga atas swadaya masyarakat khususnya warga RW 14 di dalam merenovasi Taman Kini Jaya Indah. Alhamdulillah semangat bergerak bersama senantiasa ada di tengah - tengan kita. Untuk itu saya berharap bahwa semangat ini dapat terus ditumbuhkan, dan upaya - upaya dalam membangun taman ini dapat menjadi contoh baik untuk sedulur - sedulur lainnya di Kota Semarang," kata Hendi, usai meresmikan taman, Minggu (21/11).
Hendi pun berharap masyarakat Kota Semarang juga bisa bergerak bersama untuk menggiatkan penanaman di lingkungan sekitar. Pasalnya dia meyakini bahwa tibanya musim penghujan dapat menjadi momentum bersama untuk menghijaukan Kota Semarang. "Ada hal positif di musim penghujan, yaitu saatnya nandur-nandur atau menanam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hendi juga mencontohkan konsep pembangunan bergerak bersama yang diinisiasinya juga berjalan di Kota Semarang pada saat menghadapi pandemi COVID-19. Wali Kota Semarang tersebut menegaskan berhasil ditekannya penyebaran COVID-19 merupakan buah dari kekompakan seluruh elemen masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
Alhasil, jumlah penderita COVID-19 di Kota Semarang dalam beberapa terakhir disebutnya hampir tidak ada. "Di Kota Semarang setidaknya pernah terjadi dua lonjakan kasus COVID-19 yang situasinya cukup memprihatinkan. Tapi dengan ikhtiar bersama yang kita terus lakukan, baik disiplin protokol kesehatan, juga percepatan vaksinasi, Alhamdulillah sudah 4 hari ini, di Kota Semarang penderitanya nol, atau tidak ada lagi pasien,” pungkasnya.
- Hasil Quick Count, Luthfi-Yasin Unggul
- Sempat Tak Masuk DPT, Andika dan Istri Nyoblos di Last Minute
- Kusnendro Ajak Pendukung Andika-Hendi Puasa Hajat Jelang Pencoblosan