Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mendorong para guru untuk memiliki inovasi dalam mengajar di sekolah. Pasalnya, dalam kurikulum merdeka, guru bisa bereksplorasi melalui inovasi-inovasi dalam memberikan pelajaran kepada para peserta didik.
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
- Harga Beras Merangkak Naik, Wali Kota Semarang Minta 'Garang Asem' Digencarkan
- Sidak Reservoir PDAM, Wali Kota Semarang Sebut Persediaan Air Cukup Sampai Desember
Baca Juga
Ita, sapaan akrab Walikota Semarang, juga meminta kepada para guru untuk banyak memberikan pelajaran diluar kelas namun tidak harus bepergian hingga keluar kota. Sehingga selain memberikan pelajaran juga bisa mengenalkan kearifan lokal Kota Semarang.
"Anak-anak ini membutuhkan pola berbeda dengan yang lalu. Mereka membutuhkan kegiatan yang mengarah ke praktek," kata Ita, usai memberikan pemaparan kepada kepala sekolah pada kegiatan Semarang Mengajar 2023, di SMPN 5 Semarang, Rabu (3/5).
Ita menyebut jika dalam kurikulum merdeka ini, pembelajarannya lebih terbuka, sehingga para guru diharapkan juga bisa menyesuaikan sistem pembelajaran sesuai kurikulum dan memasukan kearifan lokal dalam pembelajaran. Misalnya saja siswa diajak melakukan urban farming atau berkunjung ke tempat-tempat ibadah sebagai bentuk menghormati dan toleransi antar umat beragama.
"Mereka langsung praktek. Dengan mengajak ke tempat-tempat ibadah akan menimbulkan toleransi beragama dan mencegah paham radikalisme," tuturnya.
Tak hanya itu, guru juga bisa mengajarkan para siswa untuk nantinya menjadi seorang pengusaha atau enterpreneur. Sebut saja dengan mengunjungi pabrik jamu agar anak-anak mengetahui fungsi tanaman rempah-rempah hingga cara membuatnya untuk menjadi minuman kesehatan. Harapannya, anak-anak memiliki bekal untuk menjadi pengusaha nantinya.
"Di Semarang juga ada pabrik handphone, motor listrik. Mereka bisa diajak kesana. Sekarang harus seperti itu sehingga anak-anak punya mindset yang out of the box,” ungkapnya.
Terkait dengan transportasi yang digunakan untuk mengajak anak-anak mengunjungi lokasi pembelajaran diluar kelas, Ita mengatakan Pemkot Semarang memiliki banyak aset yang bisa dimaksimalkan. Misalnya dengan memakai bus karyawan, bus milik Dinas Perhubungan dan bus milik Dinas Pemuda dan Olahraga.
"Tidak perlu ke luar kota, di Semarang kearifan lokal banyak menonjol," bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyampaikan akan membuat sebuah tagline Cinta dan Bangga Kota Semarang. Tujuannya untuk mengangkat keatifan lokal yang ada di Kota Semarang.
"Tadi disebutkan Bu Wali ada anak-anak yang belum paham warak ngendok. Jadi, ada nilai edukasi," jelas Bambang.
Terlebih lagi saat Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim memberikan sambutan pada peringatan Hardiknas 2 Mei kemarin yang menekankan dua kata kunci yaitu inovasi dan kolaborasi. Pihaknya akan berupaya menyinergikan dengan visi misi Kota Semarang.
"Kami akan kolaborasi dsm buat inovasi implementasi kurikulum merdeka," ujarnya.
- Walikota Semarang Serukan Makna Kemerdekaan Lewat Pembangunan Berkelanjutan
- Nyalon Walikota Lewat PSI, BEP Dapat Perintah Langsung dari Kaesang Pangarep
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun