Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu meminta kepada pihak sekolah untuk tidak membebani orang tua siswa dengan biaya pembelian seragam sekolah hingga biaya masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
- Disdik Kota Semarang Minta Lembaga Pendidikan Tak Gelar Studi Tur
- Jadikan Penghargaan Kepada Dr Aulia Sebagai Momentum Pembenahan Sistem Pendidikan Kedokteran
- Pemkab Karanganyar Siapkan Lahan Di Jaten, Menanti Verifikasi Untuk Sekolah Rakyat
Baca Juga
Alasannya, pembelian seragam sekolah baru dan biaya MPLS dinilai tidak sedikit jumlahnya.
Ia menyarankan agar satuan pendidikan (satpen) bisa memberikan materi MPLS berupa urban farming atau pendidikan kepemimpinan.
"Jadi kami sudah melarang melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang agar siswa tidak dibebani pembelian seragam baru, ospek-ospek dan lain sebagainya," kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (20/7).
Pihaknya juga meminta kepada guru dan kepala sekolah agar fokus pada pembelajaran sehingga tidak akan membebani orang tua siswa dengan program-program yang tidak sesuai dengan pembelajaran utama.
"Jadi saya minta untuk para guru dan kepala sekolah fokus saja ke pembelajaran, kalau perlu jangan pakai ospek," tuturnya.
"Suruh saja menanam malah lebih bermanfaat, atau kalau perlu seperti tadi, materi-materi seperti anemia dan stunting supaya ada kesadaran sejak dini. Jadi tolong kepala dinas pendidikan supaya membuat program yang bermanfaat," pungkasnya.
- Program Pendidikan Pemkot Semarang, Perkuat Karakter Siswa Sambut Indonesia Emas 2045
- Berkontribusi Majukan Pertanian, Mentan Amran Sulaiman Terima Penghargaan Dari UNS
- Solar Cell, Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Karya Siswa SMK Muhammadiyah Suruh