Wali Kota Semarang: Kami Tidak Mengusir PSIS

Kisruh Pengelolaan Stadion Citarum

Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu merespon kisruh pengelolaan Stadion Citarum. Sebelumnya, pengelolaan PT Mahesa Jenar kini beralih ke PT Saudara Meroket Bersama (SMB) sedang ramai diperbincangkan masyarakat.


Wali Kota yang akrab disapa Ita menegaskan, pemkot sebagai pemilik aset Stadion Citarum tidak mengusir klub bola kebanggaan warga Semarang, PSIS.  

Ia menyebut ada miskomunimasi terkait hal tersebut sehingga banyak masyarakat salah kaprah. Ia pun berusaha meluruskan permasalahan yang ada.

"Intinya, bagaimana memanfaatkan aset dengan betul. Jadi, (PSIS) bukan terusir. Kalau ada yang menyewa silakan, tapi dengan ketentuan yang berlaku," kata Ita, Senin (5/6).

Ita mengaku tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait dengan pengelolaan Stadion Citarum. Pemutusan kontrak dan masuknya pengelola baru dilakukan oleh dinas terkait yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang.

"Pada saat itu, saya menerima memo sudah jatuh tempo pengelolaan. Saya hanya menyampaikan kaji dan evaluasi sesuai ketentuan," tuturnya. 

Ita menyampaikan, dalam mengelola aset pemerintah tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan aturan. Pemkot berhak menyerahkan pengelolaan ke pihak lain jika sudah selesai kontrak dan tidak diperpanjang. 

"Tidak betul kalau diusir. Kalau sudah selesai kontrak, kita bisa memberikan untuk orang lain yang mau mengontrak. Kami berupaya menegakkan aturan yang ada," ungkapnya. 

Ita menyebut, ada kenaikan nilai kontrak untuk Stadion Citarum. Bahkan nilai kontrak juga ditetapkan berdasarkan kajian sehingga tidak sembarangan.

"Saya dengar dari Dispora sudah memberikan toleransi, tapi tidak diperpanjang," sebutnya. 

Ita menegaskan, pemerintah memiliki maksud baik. Pemkot Semarang hanya ingin Stadion Citarum bisa lebih terawat dan lebih bagus lagi.