Wajah  Baru Stasiun Solo Balapan, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Monumen Lokomotif

Suasana baru stasiun Solo Balapan dengan monumen lokomotif. RMOL Jateng
Suasana baru stasiun Solo Balapan dengan monumen lokomotif. RMOL Jateng

KAI Daop 6 Yogyakarta mempercantik Stasiun Solo Balapan dengan meresmikan Monumen Lokomotif D 301 76.


Lokomotif D 301 76 ini dipasang tepat di halaman depan Stasiun Solo Balapan dapat disaksikan pengunjung ataupun pejalan kaki.

Lokomotif D301 ini  adalah lokomotif diesel tipe hidrolik dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) oleh DKA (Djawatan Kereta Api) sebanyak 80 unit pada tahun 1962. 

Lokomotif mulai didinaskan pada tahun 1962 tersebut pernah digunakan di Jawa Tengah untuk menarik kereta campuran terdiri dari dua kereta penumpang dan tiga gerbong barang pada rute Semarang-Demak-Rembang-Blora, Demak-Purwodadi-Gambringan, Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Bantul, dan Purwosari-Wonogiri.

KGPAA Mangkunagoro X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengapresiasi langkah dilakukan KAI Daop 6.

"Momen ini menjadi suatu awal penanda kolaborasi yang baik antara KAI, Pemkot Surakarta, dan Pura Mangkunegaran untuk menghidupkan kenangan masa lalu menjadi suatu ikon Kota Solo," jelasnya. 

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut Stasiun Solo Balapan memiliki kaitan erat dengan Pura Mangkunegaran. Stasiun Solo Balapan berdiri sekitar 153 tahun lalu di masa kepemimpinan Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro IV.

Dengan menginisiasi pembangunan Stasiun Solo Balapan di atas tanah milik Mangkunegaran dan diresmikan pada 10 Februari 1870. Momen ini menjadi suatu kebanggaan karena dapat meresmikan monumen bersejarah bersama KGPAA Mangkunagoro X.

"Saya pikir ini akan sangat menarik untuk menjadi landmark atau penanda kawasan Stasiun Solo Balapan dan membuat suasana stasiun yang notabene adalah gerbang kota menjadi semakin indah," pungkas EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo.