Bendungan Pleret, Simongan, kini tak hanya ramai dikunjungi masyarakat setiap sore hari, tapi juga menjadi tempat wisata dadakan yang murah meriah (murmer) di Kota Semarang.
- Dishub Kota Semarang Tertibkan Pengunjung Parkir Sembarangan
- Wali Kota Semarang Naik Heli Basarnas, Pantau Arus Mudik
- Wali Kota Semarang Apresiasi Pegiat Pendidikan Non Formal
Baca Juga
Namun begitu, dibalik 'pesona'-nya yang begitu menarik begitu banyak pengunjung yang rata-rata anak-anak remaja, Bendungan Pleret seolah tengah 'menunggu korban'.
Seperti diutarakan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang Ade Bhakti saat datang melihat mengatakan, wisata dadakan ramai kunjungan Bendungan Pleret, sebenarnya bahaya.
"Jadi, mustinya dilarang, sudah ada larangannya. Bahaya lha kalau ujuk-ujuk banjir gimana, mustinya dicegah," kata Ade, sambil diskusi dengan beberapa warga, Rabu (17/7) sore.
Beberapa warga narasumber ditemui Ade mengaku, sudah ada korban tenggelam. Bahkan, ada yang terpeleset jatuh sampai cedera tetapi setiap hari selalu ramai.
"Paling dalam 4 meter. Ada dua orang pak kemarin, bibirnya sobek dan tangannya keseleo," terang mereka.
Sambil sedikit beri candaan, Ade sebenarnya prihatin dengan keselamatan masyarakat.
"Kok niat men sampai gowo tas gede, gowo salin. Walah cocok tenan gowo tikar, magic jar, tetapi ingat ya, dilarang!, ada tulisannya," kata Ade tegas.
- Dishub Kota Semarang Tertibkan Pengunjung Parkir Sembarangan
- Wali Kota Semarang Naik Heli Basarnas, Pantau Arus Mudik
- Wali Kota Semarang Apresiasi Pegiat Pendidikan Non Formal