Viral di Medsos, Sekeluarga Tinggal di Warung Karena Tak Bisa Bayar Kontrakan

Beberapa hari ini sejumlah media sosial Soloraya mengabarkan info sekeluarga dengan 10 anak, hidup di warung karena tidak punya tempat tinggal.


Himpitan kesulitan ekonomi karena pandemi dirasakan berat bagi keluarga Cahyo (55) dan Wiwin Haryati (48) pedagang kaki lima yang mangkal di trotoar depan SMPN 3 Kartasura.

Tragis, karena tidak bisa bayar uang kontrakan, mereka sekeluarga yang terdiri dari ayah ibu dan 8 anaknya tinggal di warung soto tepatnya di jalan raya Kartasura - Boyolali, Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo.

"Ya bagaimana lagi, kami gak punya uang bayar kontrakan, terpaksa tinggal disini (menunjuk warung tenda miliknya)," kata Wiwin saat disambangi Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta, Rabu (15/9/2021).

Wiwin mengaku terpaksa memboyong keluarganya tidur di warung sejak 3 hari lalu karena mereka diusir dari kontrakan yang tak jauh dari lokasi berjualan.

"Nunggak kontrakan 2 bulan, sebulan bayarnya 600 ribu, pemilik tidak nagih tunggakan tapi diminta keluar. Karena tidak punya uang ya terpaksa disini," imbuhnya.

Cahyo dan Wiwin punya 13 anak, 2 anaknya sudah menikah dan 3 lagi sudah bekerja. Masih ada 8 anaknya yang ikut sama dia. Untuk anak terkecil usianya 6 tahun.

"Dulu sempat dapat bantuan UMKM dan beras dari pemerintah tapi kan tidak cukup. Uangnya sudah habis. Sementara jualan tidak rame karena PPKM." Katanya.

Wiwin mengaku pasrah, meskipun ia tetap berusaha dengan tetap berjualan untuk menghidupi anak anaknya.

Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta mengatakan setelah mendapat informasi soal pedagang soto yang viral pihaknya langsung melakukan cek sambil memberikan bantuan.

"Setelah ada laporan anggota kami langsung cek. Benar, keluarga pak Cahya dan Wiwin menyedihkan. Kita membantu sekedarnya dulu berupa sembako dan uang, juga mainan untuk anak anaknya, sambil kita koordinasikan dengan pemerintah," kata AKP Mulyanta.

Bersamaan dengan kedatangan Kapolsek Kartasura, ada sejumlah warga yang datang memberikan bantuan.

"Hanya menyampaikan titipan dari hamba Allah," ungkap Hakim, salah satu perangkat desa Kertonatan saat menyerahkan amplop pada Wiwin.