Setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Imran Khan, parlemen Pakistan dijadwalkan untuk memilih Perdana Menteri baru lewat pemungutan suara pada Senin (11/4).
- Sekretaris Departemen Kesehatan Australia Minta Warga Tidak Panik Sikapi Varian Omicron
- Amerika Serikat Tidak Mendukung Separatis di Papua
- Paus Fransiskus Ajak Umat Kristiani Puasa dan Berdoa
Baca Juga
Ketua Majelis Nasional, Ayaz Sadiq mengatakan pihaknya akan menunggu hingga Minggu (10/4) pukul 2 siang untuk administrasi pencalonan PM baru. Setelah terkumpul, parlemen akan melakukan pemeriksaan pukul 3 sore, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Sesi untuk pemungutan suara memilih PM baru akan dilakukan pada Senin pukul 11 pagi, seperti dikutip Dawn.
Sejauh ini, pemimpin oposisi utama, Presiden Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), Shehbaz Sharif telah menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan jabatan.
Khan digulingkan setelah 174 dari 342 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya yang diajukan oposisi terhadap pemerintahannya. Selama pemungutan suara, anggota Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang berkuasa tidak hadir.
Ia menjadi PM Pakistan pertama yang digulingkan melalui mosi tidak percaya. Meski ada daftar panjang PM Pakistan yang tidak bisa memenuhi masa jabatannya secara penuh.
Penggulingan Khan menjadi akhir dari drama politiknya setelah ia berusaha membubarkan parlemen, yang kemudian ditolak oleh Mahkamah Agung lantaran dianggap inkonstitusional.
- Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Korban Angin Ribut
- Presiden Ukraina Dinobatkan Jadi Person of the Year Majalah Time
- Pelayanan Bagi Wisatawan Islam Di Jeju Akan Ditingkatkan