Konstruksi tanggul sungai sekitar Bendung Guntur, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, amblas sepanjang 50 meter hingga 70 meter.
- Warga Baki Sukoharjo Diamankan Densus 88, Sita HP dan Laptop
- Si Jago Merah Lahap Pengolahan Rambak Sukino
- Warga Karanganyar Ditemukan Meninggal di Belakang Rumah Setelah Dikabarkan Hilang
Baca Juga
Ironisnya, tanggul tersebut belum lama dilakukan perbaikan dan pemadatan tanah oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juana.
Terdapat dua retakan di sepanjang 70 meter tanggul sungai, Senin (22/11) siang. Selain retakan, tanah tersebut mengalami amblas sekitar satu meter, dan berpotensi jebol jika terjadi hujan serta debit air sungai tinggi.
Salah seorang tokoh masyarakat Guntur, Fatkhurozi, mengatakan, kritisnya tanggul sungai tersebut, membuat warga selalu was-was dan khawatir jika terjadi tanggul jebol.
"Kami khawatir, kalau debit air tinggi tanggul ini bisa jebol. Dan akibatnya, beberapa desa sekitar kena imbasnya (kebanjiran)," ujar Rozi.
Rozi menambahkan, Dukuh Pragi Desa Guntur akan menjadi titik paling parah jika tanggul ini jebol.
"Melihat debit air sungai sudah mulai meninggi, karena intensitas hujan pun cukup deras beberapa hari terakhir ini, kami berharap, tanggul kritis ini segera diperbaiki," tambah Rozi.
Sementara itu, Kepala Desa Guntur Rofiq Anwar, menuturkan bahwa, amblesnya tanggul sungai tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2021.
"Baru kemarin pertengahan bulan November diperbaiki BBWS menggunakan alat berat. Tapi sekarang malah ambles lagi," kata Rofiq.
Pemerintah Desa berharap, kondisi tanggul yang rawan jebol itu bisa segera kembali diperbaiki berkaitan dengan masuknya musim penghujan.
- H-16 Lebaran, Survei: Pergerakan Mudik Capai 146,48 Juta Orang
- Bank Jateng dan Kemenag Magelang Resmi Kerjasama Kelola Gaji Pegawai
- Ribuan Warga Program Mudik Gratis Gunakan KRI Banjarmasin Tiba Di Pelabuhan Tanjung Emas