Guna menstabilkan harga beras di masyarakat Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) Grobogan bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan gencarkan operasi pasar.
- Temperan Kereta Batara Kresna, KAI Daop 6 Yogyakarta Tekankan Disiplin Di Perlintasan
- Sempat Terlihat Bermain di Tepian, Tiga Anak Ditemukan Meninggal di Sungai Lukulo Kebumen
- RMOL Jateng Dan Polda Jawa Tengah Perkuat Sinergi
Baca Juga
Operasi pasar terus digelontorkan kepada masyarakat melalui operasi pasar, maupun dengan cara membarikan bantuan kepada masyarakat.
Adapun mekanisme yang dilakukan agar tepat sasaran bantuan diterjunkan melalui PT Pos sebagai transpoternya dengan bekerjasama dengan tenaga kesejahteraan sosial tingkat kecamatan (TKSK) bersama perangkat desa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan, Suwarno, mengatakan bahwa sesuai program yang dicanangkan sebelumnya untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras yakni dengan melakukan pembelian gabah sebanyak 2 ton tiap tahun anggaran.
"Setelah kita mapping dari desa, baru sebagian kecil desa yang mengalokasikan dana untuk stok ketahanan pangan. Tersendatnya hal itu, karena belum ada Peraturan Bupati (Perbup) yang mendasari pengalokasian dana tersebut," terangnya Senin (26/02) siang.
Dia menyebutkan saat ini sudah disiapkan Perbup Grobogan dengan mekanisme pengelolaan lumbung desa, melalui dorongan camat.
"Yang jelas sistemnya baru kita bangun. Kemarin baru petunjuk teknis (juknis) berkaitan dengan Anggaran Pendapatan Desa (APDes), sementara sistemnya kan belum. Ini proses untuk cara pengelolaan agar desa tidak bingung," ungkapnya.
Terkait pembelian beras dari petani ke Bulog, ini menjelaskan saat ini stok beras di Bulog aman, sehingga untuk tampungan beras pihak Bulog hanya menerima sedikit beras.
Menurutnya, adanya beras dari Bulog yang diberikan kepada rakyat melalui operasi pasar dan bantuan per KK akan menekan harga yang beredar di pasaran. Dengan metode tersebut diharapkan terus akan stabil kembali.
"Saat ini 'kan program pemerintah memberikan bantuan beras 10 kilo per KK kepada masyarakat yang masuk kedalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Untuk Februari ada 173 ribu penerima manfaat program se-kabupaten," pungkasnya.
- Tangani Bencana Banjir, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Libatkan Pemerintah Pusat
- Perbaikan Rel Jakarta-Surabaya di Grobogan, KAI Akan Siapkan Temporary Track
- Rel Rusak Di Grobogan, Jalur Jakarta-Surabaya Masih Terhambat Akibat Banjir