Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Grobogan semakin membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan air.
- DPU Kota Semarang: Sungai Bulu Lor Dan Saluran Air Ditata Agar Tak Timbulkan Banjir
- Kirab Merah Putih Ramaikan Peringatan Maulid Nabi di Kota Pekalongan
- Pastikan Kesiapan Personil, Polres Blora Intensifkan Pelatihan Dalmas
Baca Juga
Salah satunya di Desa Penadaran Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, disana warga harus menempuh jarak sejauh 1 kilometer ke dalam hutan untuk bisa mendapatkan air.
Warga pun harus bergiliran, pagi atau sore untuk bisa mengambil air, itu pun belum tentu mendapat jatah air karena terbatasnya sumber air yang ada.
Sejak sumur warga kering 3 bulan lalu warga Desa Penadaran menggantungkan kebutuhan air sehari hari dari sumur kecil di hutan yang masih ada sumber air.
Meski harus antre bergiliran untuk mengambil air, mereka rela menunggu berjam jam demi mendapat beberapa derigen air. Padahal kondisi air di bilik keruh lantaran sumber air sudah menipis.
Warga yang antre tak jarang harus pulang tanpa air lantaran sumber air sudah habis, terpaksa warga harus datang kembali esok harinya untuk bisa mendapatkan air.
Perangkat Desa Penadaran, Suyadi mengatakan, terbatasnya sumber mata air membuat warga harus datang lebih awal agar tak kehabisan air, bahkan sebagian warga harus berangkat dini hari agar mendapatkan air dari sumur kecil tersebut.
"Krisis air yang terjadi sejak 3 bulan lalu membuat warga harus menghemat air, jika tak mendapat cukup air mereka harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari hari," ujarnya, Jumat (22/9).
Suliyah (46) warga Penadaran mengaku selama mengalami kesulitan air baru mendapat bantuan air sebanyak 2 kali. Mereka berharap ada bantuan air bersih lebih banyak untuk mereka agar dapat membantu kesulitan warga akan air bersih.
"Kita hanya berharap ada yang peduli dengan kondisi kami warga yang tinggal ujung perbatasan ini," pintanya.
- Stok Habis, Ribuan Pelajar Dan Remaja Di Jepara Menunggu Vaksinasi
- Pasar Kebumen Kembali Disemprot Disinfektan
- Warga Penyandang Disabilitas dan Lansia Terkejut Dikunjungi Wali Kota Salatiga