UNS Evaluasi Kegiatan Mapala Terkait Meninggalnya Mahasiswa Saat Survei Gua Braholo Jogja

Meninggalnya mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Noval Bachrul Ulum (22) di Gua Braholo, Kabupaten Gunungkidul, menyisakan duka bagi seluruh civitas akademika UNS.


Kepala UPT Humas dan Media UNS, Deddy Whinata Kardiyanto mengungkapkan, Noval warga Tegal, Jateng, meninggal di Gua Braholo, Kabupaten Gunungkidul saat itu sedang melakukan survei kegiatan VAGUS mahasiswa pecinta alam (Mapala) FK UNS.

"Dari informasi mau survei kegiatan namun belum terkonfirmasi di Mapala ada kegiatan apa, dari informasi awal survei untuk kegiatan Vagus," kata Deddy, Senin (27/3). 

Dari informasi yang diterima, Noval melakukan suevei bersama lima mahasiswa lain. Saat melakukan survei hanya Noval turun ke bawah goa. 

"Yang survei satu kelompok dengan Noval ada lima orang. Yang mau turun ke sungai itu Noval, diduga dia nginjak batu, batunya hancur itu terus tidak ada penahan dia jatuh," ungkap Deddy.

Diketahui Noval dan empat temannya tiba di Goa Braholo pada Minggu (26/3) sekira pukul 07.00 WIB, setelah memasang tali Noval turun ke goa dan terjadi kecelakaan tersebut. Pukul 10.00 tim SAR tiba di lokasi dan melakukan evakuasi. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

 Mengenai langkah UNS menyikapi meninggalnya salah satu mahasiswa dalam kegiatan Mapala, pihak Fakultas Kedokteran akan melakukan evaluasi terhadap Mapala atau Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) Vagus UNS. 

Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof Reviono mengatakan, saat ini sedang mengumpulkan data-data untuk evaluasi. Pihaknya akan memintai keterangan dari mahasiswa dan dosen pembimbing.

"Kami baru mengumpulkan data-data dan lainnya. Kami akan memanggil beberapa mahasiswa yang terlibat langsung, juga dosen pembimbing juga dari konsultasi ke universitas. Ini baru kami kumpulkan," katanya saat dihubungi Senin (27/3). 

Dirinya mengatakan kegiatan Noval di Gua Braholo itu untuk survei kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan April nanti. Dirinya menyebut, kegiatan survei itu belum memberitahukan kepada pihak kampus. 

"Dalam rangka survei susur goa untuk kegiatan pada bulan April nanti. Kan kegiatan sebenarnya bulan April nanti setelah Lebaran. Pembekalan untuk klub pecinta alam itu saja. Memang survei itu nggak lapor itu. Mungkin dianggap kegiatan lima orang dan juga sudah mepet sehingga tanpa izin," ujarnya. 

Reviono mengatakan, seharusnya tetap harus memberitahukan pihak kampus dan meminta izin kampus. Dirinya menyebut, jika meminta izin, belum tentu diizinkan. Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi terkait tidak ada perizinan tersebut. 

"Izin memang perlu tapi emang apakah ini murni kecelakaan, kalau kecelakaan bagaimanapun juga sulit dengan izin kalau terjadi kecelakaan nggak bisa apa-apa, terus apakah terjadi pelanggaran sop baru kita evelausi nanti minta klarifikasi. Sanksi atau tidak ya menunggu dari klarifikasi," ungkap Reviono.