Universitas Pertamina Bina 30 Bisnis Rintisan Mahasiswa

Andi F. Noya mengajak Mahasiswa Universitas Pertamina untuk Berani Memulai, dalam kegiatan Sekolah Wirausaha.
Andi F. Noya mengajak Mahasiswa Universitas Pertamina untuk Berani Memulai, dalam kegiatan Sekolah Wirausaha.

Universitas Pertamina (UPER) saat ini membina sedikitnya 30 bisnis Rintisan Mahasiswa.


Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto mengatakan, saat ini tak kurang dari 30 bisnis rintisan mahasiswa dibina oleh kampus.

"Pembinaan yang diberikan, tak hanya sebatas bantuan modal usaha. Kami juga memberikan akses kemitraan, dan berbagai pelatihan secara reguler, seperti branding, manajemen finansial, leadership, dan kelas entrepreneur seperti Sekolah Wirausaha," ujar Budi, dalam siaran pers, Senin (4/4).

Menurut Budi, tak sedikit dari kelompok bisnis rintisan mahasiswa UPER tersebut yang mendapatkan bantuan akses permodalan dari pihak eksternal, misalnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora). 

"Ada juga yang menyabet berbagai penghargaan bergengsi baik di level nasional maupun internasional. Misalnya penghargaan di Ajang Southeast Asia Startup Summit 2019," ujar Budi.

Budi menegaskan, di Universitas Pertamina, dukungan terhadap pengembangan usaha mahasiswa diberikan secara penuh melalui berbagai program pembinaan.

Salah satunya menginisiasi pelaksanaan kegiatan Sekolah Wirausaha. Dalam kegiatan yang digelar 23 Maret lalu,  UPER menghadirkan para pakar di bidang kewirausahaan untuk membangun semangat mahasiswa dalam melahirkan bisnis rintisan.

Para ahli yang hadir yakni  President Director PT Mandiri Capital Indonesia, Edi Danusaputro; Direktur Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Padang Wicaksono; CoFounder & Chief Business Development Officer Binar Academy, Dita Aisyah; dan Wartawan senior, penulis, presenter televisi, sekaligus pendiri BenihBaik.com, Andy F. Noya. 

President Director PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro, mengatakan, penting bagi calon pengusaha untuk melakukan kajian mendalam tentang produk atau jasa seperti apa yang ingin dijual ke masyarakat. Pemetaan konsumen juga harus dilakukan dengan matang. Pengusaha harus memahami karakteristik konsumen yang ingin disasarnya.

Eddi melanjutkan, banyak produk dan jasa yang saat ini hadir untuk memudahkan hidup manusia namun tak laku di pasaran. “Biasanya ini terjadi karena para pengusaha muda tidak mau berevolusi atau berinovasi untuk mengembangkan produk atau jasanya. Ingatlah bahwa produk atau jasa yang akan dijual harus selalu menekankan aspek kebermanfaatan untuk masyarakat,” imbuh Edi.

Direktur Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Padang Wicaksono, mengatakan, para pengusaha muda juga harus pandai memanfaatkan peluang kolaborasi, sinergi, dan kerjasama di berbagai jejaring komunitas. Dukungan sarana pembelajaran dan pendanaan bisnis rintisan dari kampus seperti Program Inkubasi Bisnis Universitas Pertamina misalnya, juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan usaha.

CoFounder & Chief Business Development Officer Binar Academy, Dita Aisyah, menambahkan, dalam berwirausaha penting untuk melihat segala tantangan yang ada sebagai peluang mengembangkan usaha.

Andy F. Noya mengajak para mahasiswa untuk memulai dengan langkah kecil. Menurutnya, akses permodalan, kemitraan, dan kolaborasi, kini terbuka lebar. Para generasi muda hanya perlu berani mengambil langkah nyata untuk memulai.