UMS Sebar 1500 Mahasiswa di 150 Desa Di Sukoharjo Dan Karanganyar

UMS Tuan Tumah Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) 2024. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
UMS Tuan Tumah Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) 2024. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) jadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) 2024.


Sebelumnya pelaksanaan digelar acara sosialisasi di Gedung Pascasarjana yang diikuti Panitia Lokal, Panitia Pusat, Dekan dan perwakilan Program Studi (Prodi). 

Ketua Panitia Lokal UMS, Prof. Ir. Sarjito sebut tema utama KKN MAs 2024 adalah Stunting dan Inovasi Daerah. Nantinya ada 1500 mahasiswa yang akan disebar di 79 desa di Kabupaten Sukoharjo dan 71 desa di Kabupaten Karanganyar. 

Diantaranya 750 mahasiswa dari 46 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA), serta 750 mahasiswa UMS. Mereka berasal dari berbagai multi disiplin ilmu.

“Kami sudah menyiapkan 79 desa di Sukoharjo dan 71 desa di Karanganyar. Dari 1500 mahasiswa yang mengikuti KKN MAs, maka nantinya akan ada 10 mahasiswa di setiap desa,” paparnya dalam rilis tertulisnya, Selasa (14/05). 

Sarjito juga menjelaskan bahwa sebaran Prodi yang mengikuti kegiatan KKN MAs 750 adalah para mahasiswa yang berasal dari 46 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA), serta 750 mahasiswa UMS sendiri. 

"KKN MAs sendiri akan dimulai dari tanggal 29-30 Juli," paparnya. 

Sebelum diterjunkan ke lokasi, diadakan pembekalan kepada peserta KKN MAs dan peningkatan kapasitas dosen bidang penelitian dan pengabdian. 

"Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus hingga 9 September mendatang, lanjutnya. 

Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif menambahkan adanya KKN MAs ini, diharapkan mampu membentuk nilai kemanusiaan yang dibangun pada diri mahasiswa yang kemudian akan melahirkan sebuah nilai, yang mampu membangun komunitas dan bangsa yang baik. 

“Hal ini sangat relevan ketika dikaitkan dengan visi dan misi PTMA yang berkemajuan, dan merupakan organisasi Islam yang komitmen terhadap gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, yang dapat dijustifikasi  dengan membangun nilai kemanusiaan pada karakter mahasiswa,” ucap Sofyan.

Ketua Panitia Pusat KKN MAs Prof. Dr. Suwarno, mengungkapan kegiatan tersebut bermanfaat juga bagi persyarikatan maupun bagi PTMA. 

Pasalnya kegiatan ini secara tidak langsung menjadi peta dakwah Muhammadiyah (Al- Islam dan Kemuhammadiyahan), kerjasama pengembangan ranting dan cabang, serta menjadi implementasi amanah Muktamar Muhammadiyah. 

"Sedangkan manfaat yang akan diterima PTMA secara tidak langsung mampu menaikkan tingkat akreditasi serta promosi bagi Perguruan Tinggi," imbuhnya. 

Suwarno juga menyebut UMS sebagai salah satu PTMA yang menjadi pelopor lahirnya KKN MAs tanun 2013 lalu. 

“UMS menjadi salah satu PTMA yang membidangi lahirnya KKN Muhammadiyah pada 2013 lalu,” pungkas  Suwarno.