UMKM Menjadi Penopang Pemulihan Ekonomi Semarang Pasca Pandemi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menekankan peran UMKM sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global saat ini.


Pria yang akrab disapa Hendi tersebut mengungkapkan, UMKM telah banyak beradaptasi dan bertransformasi sehingga meningkat daya saing. 

“Jangan lupa bahwa UMKM hari ini naik daun. Begitu banyak contoh-contoh di dunia sana termasuk Indonesia. Bahwa begitu ekonomi hanya bergantung pada pengusaha besar, begitu ada krisis naiknya susah. Tapi kita berkaca dari krisis moneter 98 kemudian pandemi covid yang lalu, Kota Semarang semakin banyak UMKM-nya,” ujar Hendi, Minggu (28/8).

Perkembangan UMKM di Kota Semarang juga tidak lepas dari digitalisasi ekonomi. Hal tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah Pusat yang mentargetkan 30 juta UMKM akan masuk dalam ekonomi digital pada 2024.

Terlebih, pihak swasta seperti e-commerce juga ikut bergerak bersama memperhatikan UMKM untuk mensukseskan pencapaian target tersebut.  

“Alhamdulillah dalam waktu sekejap Kota Semarang ekonominya tumbuh baik, karena pelaku UMKM-nya semakin banyak, berbisnis baik, punya semangat, komitmen dan selalu percaya diri berjualan," ungkap Hendi.

Semarang Introducing Market sendiri adalah event tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Koperasi dan UMKM.

Tahun ini, event tersebut digelar di Jalan Menteri Supeno pada tanggal 26 Agustus 2022 hingga 28 Agustus 2022. Ada 120 tenant dan sembilN foodtruck yang berpartisipasi serta sejumlah perusahaan menyalurkan CSR dalam acara tersebut.

“Dengan demikian, harapannya produk UMKM tidak hanya dibeli di rumahan saja tetapi bisa di kelas cafe, hotel bahkan bisa diekspor. Di situlah ada value added (nilai tambah) harganya semakin meningkat dan kelak UMKM itu akan mendapatkan profit yang luar biasa," pungkasnya.