- Ikuti Sekolah Negeri, 112 Sekolah Swasta di Kota Semarang Gratis
- Kementerian Pendidikan Tinjau Langsung Gerakan Sekolah Sehat SMAN 1 Bandar
- Undip Menerima 3.055 Mahasiswa Baru Dari Jalur SNBP 2024
Baca Juga
Ketua Program Matching Fund Kedaireka UKSW, Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si., menyatakan, kegiatan hari ini merupakan selebrasi bagi peneliti dan praktisi batik dan tenun yang telah menjadi mitra selama dua tahun ini.
Program tersebut sebagai solusi dari permasalahan pengrajin batik yang terdampak pandemi Covid-19. Dalam hal ini, kerja sama empat universitas yaitu UKSW, Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan 10 Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Terdapat 170 DUDI batik dan tenun di delapan klaster di Jawa dan satu klaster di Sumba dengan Jawa Tengah sebagai pusat kantong lahirnya batik dan tenun,” ujar dia.
BaTeCH dilahirkan sebagai pusat unggulan batik untuk menyerap tenaga kerja dan budaya kain wastra dapat diwariskan kepada generasi milenial.
Dosen yang juga salah satu pendiri Sekolah Tenun Berbasis Masyarakat Kabupaten Sumba Timur mengatakan, kelanjutan kegiatan ini dengan mengadakan riset dalam mengembangkan inovasi batik dan tenan, memasukkan kurikulum pembelajaran untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT), serta melakukan pelatihan, fashion show dan publikasi.
Sementara, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengungkapkan bahwa UKSW menyambut baik dan berkomitmen demi keberlanjutan program ini.
"UKSW berkomitmen untuk dapat mengembangkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan hal-hal yang sifatnya kreatif dan memberi dampak sesuai dengan visi Entrepreneurship Research University. Nantinya, UKSW berencana mengadakan expo batik dan tenun serta Salatiga Fashion Week di UKSW pada bulan Januari 2023 mendatang," tuturnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, SE, MM., mengungkapkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus didukung dengan menggunakan produksi batik dan tenun UMKM.
Senada, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., mengungkapkan bahwa peluncuran hasil Kedaireka 2022 mengembangkan batik dan tenun kreatif dan terintegrasi berkelanjutan ini turut mengokohkan karya masyarakat dan industri kreatif menembus pasar ekspor. Selain itu, dapat meningkatkan masyarakat serta mewarnai pembangunan yang berkelanjutan.
- Orang Tua Diminta untuk Terus Memonitor Proses PPDB di Semarang
- Mendengarkan Masa Depan Dengan Melindunginya Dari Kekerasan
- Empat Sekolah Dasar di Solo Ditutup Dua Minggu