Artificial Intelligence (AI) Mining Beta sebagai bentuk kepedulian Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terhadap perubahan iklim yang dapat memonitor gas rumah kaca, Kamis (15/12).
- Juliyatmono : Karanganyar Butuh Ahli Madya Peternakan
- Lepas 2.645 Mahasiswa KKN, Rektor UNDIP: Jaga Nama Baik Universitas
- Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, MAN Demak Gelar Festival Artsantara
Baca Juga
Hal ini terkuak saat 2 Diseminasi Riset Matching Fund Kedaireka yang diadakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition dan Early Warning System Ledakan Trafo Distribusi Berbasis Sistem Cerdas Teknologi Internet of Things (IoT) menjadi tajuk kegiatan.
Dr. Hanna Arini Parhusip, M.Sc.nat., selaku Ketua Tim Pengusul Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition yang ditemui di ruang 400 Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW usai kegiatan, menyatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan program Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
"Kami bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Akselerator Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA ORTN BRIN), PT Artha Puncak Semesta Indonesia (PT APSI), dan PT Semesta Eltrindo Pura Surabaya," kata Dr. Hanna Arini Parhusip, M.Sc.nat.
Sebanyak 40 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini. Dan hasil yang didapatkan adalah Artificial Intelligence (AI) Mining Beta.
"Hal ini sebagai bentuk kepedulian Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terhadap perubahan iklim yang dapat memonitor gas rumah kaca," ujar dia.
Ia ada pun Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini akan mendapatkan nilai tambah di dunia kerja nantinya.
Ditambahkannya, beberapa luaran yang telah dihasilkan dari program Matching Fund Kedaireka yang dilakukannya bersama tim antara lain berupa 2 jurnal, 2 buku mengenai AI, dan machine learning yang masih dalam proses serta draft paten.
Sementara itu, Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Tim Pengusul Early Warning System (EWS) Ledakan Trafo Distribusi Berbasis Sistem Cerdas Teknologi Internet of Things (IoT), memaparkan bahwa penelitian yang dilakukannya bersama dengan tim menghasilkan output dan outcome berupa perangkat EWS yang berguna untuk memberikan notifikasi terhadap ledakan trafo serta Laboratorium AI.
"Dalam penelitian ini kami menghasilkan perangkat EWS berupa box yang berisi trafo 1 kiloVolt (kV) dan di dalamnya terdapat perangkat di mana suhu, gas CH2, gas CH4, oil pressure dapat dideteksi dan ditransmisikan ke cloud, kemudian ditampilkan dalam dashboard dan aplikasi mobile," ungkap Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., yang juga merupakan Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UKSW ini.
Selain itu, diungkapkannya pula bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mendapatkan manfaat magang dan belajar sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selanjutnya, dosen yang terlibat dapat menghasilkan luaran berupa hak cipta, paten, serta publikasi jurnal internasional berindeks Scopus.
"Penelitian dan inovasi ini dapat bermanfaat bagi produsen trafo, PLN sebagai penyedia listrik dan masyarakat sehingga merasakan gangguan listrik yang minim," imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., dalam sambutannya menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program Matching Fun Kedaireka ini akan memberikan manfaat yaitu hasil karya dan hasil kerja yang dihasilkan dapat dikonversi dengan mata kuliah terkait.
"Saat ini mahasiswa tidak perlu ragu, karena kegiatan akademik dan non akademik dapat dielaborasikan ke dalam mata kuliah. Selain itu, penelitian dan pengabdian masyarakat terus diupayakan untuk bisa memberi manfaat bagi masyarakat secara positif sehingga apa yang kita lakukan dapat berdaya dampak," pungkasnya.
Fedric Gunawan, salah satu perwakilan mahasiswa FTI dalam laporan hasil pembuatan website dan aplikasi yang digunakan untuk EWS Ledakan Trafo menyatakan bahwa penelitian yang ia lakukan di dalam tim memberikan insights dan pengalaman menarik baginya secara pribadi.
"Saya sebagai mahasiswa FTI yang lebih terbiasa dengan software, dalam penelitian ini harus mendesain aplikasi. Saya yang tidak terbiasa dengan hal ini, mengalami kesulitan dalam pembuatannya. Sehingga saya harus belajar banyak hal agar dapat membuat penelitian ini menjadi sangat menarik dan challenging bagi saya," imbuhnya.
Sementara itu, Fabyola Kurnia Tiara Putri juga merasakan manfaat melalui keterlibatannya dalam penelitian yang dilakukannya.
"Program ini sangat membantu saya dengan penelitian dan tugas akhir. Penyusunan tugas akhir saya mengenai AI Mining Sensor dan melalui ini saya belajar menyusun jurnal yang baik," Aku mahasiswa angkatan 2019 ini.
Turut hadir dalam Diseminasi Riset Matching Fund hari ini antara lain, Ketua Mitra BRIN Gede Sutresna Widjaya, M.Sc., Michael Andreas Koks sebagai Research and Development Advisor PT. Formulatrix Indonesia serta Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc., Ph.D., yang merupakan mentor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
- Hadi Prabowo Resmi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN
- Gelar CLASNET, Siswa SMK Negeri 1 Bawang Siap Bersaing di Pasar Internasional
- Vocal Group Lentera Kasih dan Voice of SWCU Raup Prestasi di Tingkat Nasional