Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Gibran: Setelah Solo dan Sentul, Giliran Surabaya 

Gibran Pantau Uji Coba Makan Bergizi Gratis Di SD Tugu Jebres. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Gibran Pantau Uji Coba Makan Bergizi Gratis Di SD Tugu Jebres. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Beberapa sekolah dasar (SD) di kota Solo dan Sentul menjadi lokasi uji coba makan bergizi gratis. Selanjutnya uji coba bakal digelar di kota Surabaya. 


Untuk wilayah Solo, uji coba dilakukan di SDN Tugu Jebres dan SDN Jagalan. Termasuk hari ini Jumat (26/07) uji coba terus berlanjut. 

Kali ini Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming, dan Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, tinjau simulasi makan bergizi gratis di SDN Tugu Jebres.

Gibran menyampaikan di Solo ada 3 sekolah yang melakukan simulasi makan bergizi gratis. Dirinya juga berterima kasih kepada Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang telah memfasilitasi uji coba makan siang gratis di Solo.

“Terima kasih Pak Wali Kota Surakarta sudah memfasilitasi uji coba makan siang gratis di Solo. Jadi hari ini kita ke Solo untuk meninjau proses uji coba makan siang gratis. Menunya ada ayam, sayur, nasi, pisang dan susu,” ucap Gibran. 

Nantinya menurut Gibran, uji coba  makan bergizi gratis untuk siswa ini berlangsung selama 3 bulan. Diharapkan ada masukan dari para guru, wali kota, orang tua murid dan murid.

“Yang jelas saat proses uji coba banyak sekali masukan-masukan atau evaluasi," tegasnya. 

Gibran menambahkan harga menu per paket di Tugu Jebres hampir sama dengan harga makan siang uji coba sekolah di wilayah Sentul.

“Sama, Rp14.900, nanti ini 'kan berjalan sampai Oktober, tiap hari menunya beda. Ini kita pastikan sekali lagi cost-nya di antara Rp15.000-an itu," katanya. 

Gibran juga menegaskan tidak ada yang namanya anggaran makan bergizi gratis ini seharga Rp7.500. 

"Meski pun cost-nya beda tapi tetap di angka Rp15.000. Tidak mungkin Rp7.500. Tidak mungkin angka segitu. Jadi sekali lagi untuk generasi muda, untuk anak-anak kita tidak boleh pelit,” tandas Gibran. 

Sementara itu, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan makan bergizi gratis ini sangat baik untuk membentuk generasi penerus yang sehat jasmani dan rohaninya. Dan Solo menjadi salah satu percontohan di beberapa sekolah di Indonesia.

“Ini dipilih beberapa sekolah yang memang (sebagian-red) siswanya orang tuanya kurang mampu. Pilihan Dinas Pendidikan sudah tepat," pungkasnya.