Uang Kuliah Masuk Komoditas Penyumbang Inflasi, Ini Program BI Tegal

Kepala BPS Kota Tegal Eman Sulaeman saat memberi materi tentang Inflasi di media Gathering , Sabtu (22/6).
Kepala BPS Kota Tegal Eman Sulaeman saat memberi materi tentang Inflasi di media Gathering , Sabtu (22/6).

Biaya akademi atau perguruan tinggi masuk dalam komoditas penyumbang inflasi. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, Eman Sulaeman.


Ia menyebut jika ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), maka sangat berdampak terhadap  laju inflasi. UKT tergolong biaya pendidikan yang masuk dalan 20 besar komoditas yang punya andil mempengaruhi laju inflasi.

"Kalau di Kota Tegal, Akademi atau Perguruan Tinggi itu masuk 10 besar sebagai komoditas penyumbang inflasi Year on Year (YoY) per Mei 2024, di urutan kelima,"katanya di media gathering Bank Indonesia Tegal, Sabtu (22/6)

Eman menyebut jika ada kenaikan UKT, maka inflasi di Kota Tegal akan naik. Sebab biaya akademi atau perguruan tinggi punya andil inflasi cukup tinggi.

Ia menjelaskan inflasi terkait dengan perubahan harga tapi bukan perbandingan antardaerah. Perubahan itu terkait indeks harga konsumen.

Berdasarkan data dari BPS Kota Tegal, Akademi atau Perguruan Tinggi menyumbang inflasi 0,16 persen per Mei 2024 dibanding Mei 2023. Hanya kalah dari beras (0,69 persen), Tarif Rumah Sakit (0,24 persen), Emas/Perhiasan (0,18 persen) dan Bawang merah (0,16 persen).

Biaya pendidikan, pada umumnya, juga masuk 10 besar daftar inflasi berdasarkan kelompok Kota Tegal. Biaya pendidikan mengalami inflasi YoY Mei 2024 dibanding Mei 2023 sebesar 4,46 persen. Andil inflasinya 0,16 persen.

Pada Mei 2024 komoditas yang memberikan andil inflasi y-o-y yaitu uang kuliah akademi/PT sebesar 0,16 persen, uang sekolah SD sebesar 0,07 persen dan uang sekolah SMP sebesar 0,03 persen.

"Tapi pada Mei 2024, kelompok pendidikan tidak memberikan andil terhadap inflasi month to mont (m-to-m) yang siginifikan," jelasnya

Terkait hal itu, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Tegal punya program untuk meringankan biaya pendidikan. Terbaru, Bank Indonesia Tegal mengukuhkan 150 Generasi Baru Indonesia (GENBI) Tahun 2024.

Setelah melalui proses seleksi ketat, 150 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Tegal dinyatakan sebagai anggota GENBI. Mereka menerima beasiswa sebesar Rp1 juta per bulan selama 2 semester.

"Beasiswa ini bertujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan. Lalu untuk memotivasi para mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam memajukan ekonomi dan keuangan nasional," tambah Kepala KPwBI Tegal, Marwadi belum lama ini.

Untuk menekan laju inflasi, BI Tegal melakukan beberapa upaya mulai dari yaitu Pengendalian Harga Pangan BI Tegal bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk memastikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan pokok. 

Lalu operasi pasar dengan menggandeng beberapa pihak, semisal Bulog, untuk menekan inflasi. Pemberdayaan UMKM Dalam jangka panjang, BI Tegal fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

BI Tegal juga menjalin kerjasama Antar Lembaga melalui forum koordinasi pengendalian inflasi daerah (TPID), untuk melakukan pemantauan dan evaluasi rutin terhadap perkembangan inflasi dan mencari solusi bersama.

"Kami juga melakukan edukasi, sosialisasi menyampaikan informasi mengenai cara mengelola keuangan, pentingnya menabung, dan bagaimana berperan dalam mengendalikan inflasi," ucapnya.