Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) merupakan strategi dalam pelaksanaan percepatan penurunan Stunting dari tingkat pusat sampai tingkat desa.
- RSI Tunas Harapan Salatiga Diresmikan, Pj Wali Kota: Yakin 2 Hingga 3 Tahun Menjadi Tipe C
- Dampingi Menteri Pertanian, Pj Gubernur Nana Sudjana Siap Tuntaskan Masalah Pupuk Bersubsidi
- Kompetensi Dan Kinerja, Syarat Kelanjutan Kontrak Kerja Tenaga PPPK
Baca Juga
"Salah satunya komponen pendukung TPPS tingkat desa atau kelurahan yaitu Tim Pendamping Keluarga (TPK)," kata Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Medina Sepyo Achanto, Rabu (24/4).
Didampingi Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi, hari itu Medina membuka Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Angkatan 25 dan 26 Tahun 2024 di Pendopo drh Soepardi Kompleks Setkab Magelang,
Pembentukan TPPS adalah sebagai tindaklanjut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, agar pelaksanaan di lapangan berjalan optimal, efektif, efisien, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.
"Adapun tugas TPK tidak lain yaitu melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans/pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting," terang Medina.
Dia menjelaskan, pendampingan keluarga merupakan salah satu pembaharuan strategi percepatan penurunan stunting yang fokus dilakukan mulai pada periode remaja serta calon pengantin, pada masa kehamilan dan pada masa pasca persalinan, serta terus mendampingi sampai anak berusia 5 tahun.
TPK sebagai garda terdepan, ujung tombak penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting yang berperan strategis. Karena pendampingan yang diberikan menjadi upaya agar segenap intervensi spesifik dan sensitif yang diberikan sampai ke penerima manfaat dan mempunyai dampak nyata dengan menurunnya angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 sesuai target yang ditetapkan oleh Pemerintah.
"Kolaborasi dari masing-masing unsur dalam hal ini Bidan, Kader Penggerak dan Pemberdayaan Keluarga, serta Kader KB diharapka menjadi katalisator percepatan penurunan Stunting di tanah air pada umumnya dan Kabupaten Magelang pada khususnya," harapnya.
"Jangan ewoh pekewoh menyampaikan hasil pendampingan maupun kendala yang dihadapi selama pendampingan pada pemangku kebijakan dalam hal ini Ketua Tim percepatan Stunting Tingkat desa atau kelurahan (kepala desa atau lurah) sehingga kelompok sasaran yang berisiko stunting dapat segera di-intervensi," kata Medina.
Ia mengajak seluruh peserta orientasi TPK untuk lebih memperkuat komitmen sebagai wujud tanggung jawab, melalui gotong royong dan berkolaborasi secara terintegrasi dalam percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Magelang, sehingga akan lahir Balita-balita Gemilang, Balita Generasi Emas Kabupaten Magelang untuk Indonesia Maju 2045.
Kepala Dinsos PPKB PPPA, Bela Pinarsi menyampaikan kegiatan itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader pendamping dalam proses pendampingan keluarga berisiko Stunting di lapangan.
Memberikan pembekalan kepada TPK sehingga mampu melaksanakan tugas mendampingi keluarga risiko tinggi Stunting serta mengetahui sebab-sebab risiko Stunting.
Orientasi Tim Pendamping Keluarga 3.003 peserta g yang terdiri dari Tenaga Kesehatan/Kader Tenaga Kesehatan, Kader TP PKK, dan Kader KB/IMP, yang terbagi dalam 60 angkatan.
Narasumber Pembukaan Orientasi TPK dari Ketua TP PKK Kabupaten dan para Camat se-Kabupaten Magelang dengan fasilitator orientasi 49 orang dari para penyuluh KB/ JF Penata KKB/ TP PKK yang telah mengikuti pelatihan fasilitator orientasi TPK yang dilakukan oleh Balai Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Ungaran.
Orientasi TPK Kabupaten Magelang 2024 dilaksanakan 4 hari (23-26 April 2024) di Pendopo drh Soepardi, Aula Kantor Kecamatan se-Kabupaten Magelang dan Ruang Anggrek Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang.
- Percepatan Penurunan Stunting, Wakil Bupati Sukoharjo Tekankan Sinergi Lintas Sektor
- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Agustin-Iswar, Luncurkan Program Kerja 100 Hari
- Stunting Di Jawa Tengah Butuh Campur Tangan Pemerintah Dan Dukungan Masyarakat