Pemerintah kota Solo kembali menghentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tiga Sekolah Dasar (SD) di Kota Solo. Ketiga sekolah itu adalah SD Semanggi Kidul, SD Cindorejo dan SD Beskalan.
- SMK Muhammadiyah Kutowinangun 'Ciptakan Ide, Wujudkan Mimpi"
- UNY Akan Dirikan Kampus di Blora
- Dinas Pendidikan Kota Semarang Minta Kepala Sekolah Lebih Kreatif
Baca Juga
Langkah tersebut diambil pasca tujuh siswa dari tiga SD tersebut berdasar hasil surveilans tes swab PCR dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo terpapar Covid-19. Saat ini ketujuh siswa tersebut sudah menjalani isolasi mandiri.
Meski pemerintah kota Solo telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) di Ndalem Priyosuhartan, sayang banyak wali murid yang menolak. Mereka memilih menjalani karantina mandiri di rumah.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebut dari orang tua siswa enggan untuk masuk tempat isoter yang disiapkan Pemkot Solo. Mereka memilih menjalani karantina mandiri di rumah.
"Mereka yang terpapar dan menjalani karantina, orangtuanya juga ditracing dan diswab," jelas Gibran, Sabtu (27/11).
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan tracing terus dilakukan. Harapannya tidak ada lagi temuannya.
"Tracing terus dilakukan," ungkap Ahyani
Dirinya menyebut, karena orang tua menolak membawa mereka ke isolasi terpusat (isoter) khusus anak yang telah disiapkan, maka pihaknya akan memaksimalkan peran dari Satgas Jogo Tonggo.
"Dari Satgas Jogo Tonggo akan digerakkan untuk mengawasi dan memantau kondisi mereka yang terpapar Covid-19 tersebut. Karena mereka tidak mau dibawa ke isoter. Sementara ini belum wajib nanti kita lihat sikon dulu," pungkasnya.
- Ikut Memajukan Pendidikan Indonesia, PPG UMS Kukuhkan 1.637 Guru Profesional
- Presiden Prabowo Ujicoba Sekolah Rakyat Untuk Anak Miskin Ekstrem
- 14.504 Siswa di Semarang Terdampak Program PINTAR Tanoto Foundation