Transaksi Kerbau di Kudus Meningkat, Hewan Kurban Wajib Berlabel Bebas PMK

Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie juga melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kesehatan hewan qurban di Kudus.
Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie juga melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kesehatan hewan qurban di Kudus.

Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus menerapkan aturan ketat penggunaan surat keterangan sehat bagi hewan kurban yang masuk di kabupaten setempat. Hal itu dilakukan agar hewan kurban yang akan disembelih saat Hari Raya Idul Adha dalam kondisi sehat.


Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kudus, Drh Anton Cahyono, mengaku terus memantau lalulintas ternak mendekati Idul Adha.

”Kami menerapkan aturan kepada penjual hewan ternak untuk membawa bukti surat keterangan sehat untuk hewan ternaknya, sebagai rekomendasi masuk dan keluar area lalulintas hewan kurban,” ujar Anton.

Menurut Anton, surat keterangan sehat adalah surat izin masuk bahwa daerah tujuan memperbolehkan pedagang yang bersangkutan membawa hewan ternak untuk kurban.

“Sejauh ini tidak ada hewan yang mengalami sakit parah. Ada satu dua ekor hewan yang kurang sehat. Namun dari pantauan kami masih sebatas sakit ringan seperti gangguan pernapasan,” terangnya.

Anton mengatakan, sakit yang dialami hewan ternak masih bisa ditangani. Langkah antisipasi lainnya, yakni menyisihkan hewan yang sehat dengan hewan yang kelelahan.

“Kabupaten Kudus lebih banyak mendatangkan, dibandingkan mengirim hewan ternak ke luar Kota Kudus. Termasuk mendatangkan hewan kerbau yang memang banyak dikonsumsi masyarakat Kudus setiap Idul adha tiba,” paparnya.

Pihak UPT Pusat Kesehatan Hewan Kudus, juga rutin memantau ke setiap peternak kerbau, sapi dan kambing. Pemantauan dilakukan sambil melaksanakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Dari pantauan Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Arin Nikmah di Kudus, belum ditemukan penyakit berbahaya di dalam tubuh hewan kurban.

“Namun, tim yang diturunkan dalam melakukan pengawasan memang menemukan hewan ternak dari luar daerah yang flu maupun kembung karena perbedaan cuaca,” kata Arin Nikmah.

Hewan ternak tersebut, lanjut Arin, masih membutuhkan waktu penyesuaian. Namun, tim kesehatan hewan ternak yang diturunkan sudah melakukan pengobatan, termasuk memberikan vitamin.

Pengawasan hewan ternak tidak hanya menyasar pasar hewan saja. Melainkan ke sejumlah pengepul maupun pedagang, yang sejak beberapa pekan melakukan penambahan jumlah hewan ternak untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H.

"Kami juga membuka pelayanan pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum dijadikan hewan kurban," imbuhnya.

Arin mengakui terdapat 10 permohonan dari sejumlah tempat ibadah maupun sekolah, yang meminta pendampingan pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum hewan ternak disembelih.

Di lain tempat, Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie juga melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kesehatan hewan qurban di Kudus. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan qurban.

Hasan menyampaikan bahwa kondisi ternak yang ditinjau dalam keadaan sehat dan layak dikonsumsi saat Idul Adha nanti. Hewan ternak yang masuk ke Kudus, telah divaksinasi dan diberi label bebas dari PMK. Serta memastikan bahwa daging qurban yang akan dikonsumsi masyarakat aman dan sehat.