TP PKK Beri Bantuan Sembako Bagi Paguyuban Angkot

Tim Penggerak PKK Kecamatan Gunungpati membagikan sembako bagi warga terdampak Covid-19 khususnya anggota Paguyuban Angkot Kabupaten Semarang (PAKS).


Ketua TP PKK Kecamatan Gunungpati, Yiyis Setianingtyas mengatakan jika bantuan ini diberikan kepada anggota PAKS yang berjumlah 53 orang dan memiliki jumlah unit sebanyak 48.

Kegiatan berbagi ini juga ditekankan oleh  Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi, untuk saling berbagi kepada sesama terutama bagi mereka yang terdampak Covid-19 dengan adanya PPKM.

Yiyis juga mengatakan jika pihaknya juga ikut serta dalam kegiatan pemberian bantuan sembako kepada juru mudi kapal yang menjadi anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur di desa wisata Kandri.

''Untuk kali ini, bantuan diberikan kepada supir angkot, yang benar-benar terimbas dengan adanya pandemi. Walaupun anggota PAKS, tetapi mereka merupakan warga Gunungpati. Pendapatan mereka berkurang drastis karena adanya imbauan tidak boleh berpergian atau mengurangi mobilitas selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Apalagi, rata-rata penumpang mereka merupakan pegawai kantoran dan anak-anak sekolah, yang sementara ini belum boleh untuk berangkat ke sekolah karena adanya pandemi,'' kata Yiyis, saat ditemui disela-sela pembagian sembako di RW 1 Dukuh Pengkol, Mangunsari, Gungungpati, Rabu (11/8).

Pemberian bantuan paket sembako juga disaksikan anggota dari Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Gunungpati, perwakilan pihak kelurahan, dan juga dihadiri anggota Komisi A DPRD Kota Semarang H Giyanto serta Camat Gunungpati Ronny Tjahjo Nugroho.

Bantuan tersebut sebanyak 300 paket yang juga dibagikan kepada warga sekitar yang selama ini belum tercover bantuan dari manapun.

''Walaupun cuma sedikit, setidaknya bisa membantu saudara-saudara kita. Anggaran pendanaan berasal dari donasi dan dana sosial yang ada dari PKK dan Dharma Wanita. Dibagi ke setiap kelurahan yang ada di Gunungpati, dengan besaran jumlah menyesuaikan porsi masing-masing daerah tersebut. Pembelian sembako dilakukan di warung-warung kelontong milik warga di Gunungpati,'' bebernya.

Sementara itu, Ketua PAKS, Khadori yang seorang supir angkot mengatakan jika pendapatannya saat sebelum pandemi sekitar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu perharinya. 

Jumlah tersebut masih harus dikurangi dengan setoran kepada juragan angkot Rp50 ribu perhari. Hanya saja, pendapatan tersebut menurun drastis saat pandemi berlangsung yaitu sebesar sekitar Rp50 ribu.

''Kalau saat pandemi, kami tentu saja tidak akan sanggup kalau masih harus setor Rp50 ribu perhari. Itu sama saja kami tidak dapat apa-apa. Jadi kemudian setoran paling besar sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu saja,'' kata Khadori.

Dirinya bersama teman-teman supir angkot yang tergabung dalam PAKS mengucap syukur atas pemberian bantuan sembako tersebut.

''Adanya bantuan sembako ini tentunya sangat membantu kami. Kami sebelumnya dulu pernah juga menerima bantuan sembako dari SMPN 12 Semarang dan Organda Kabupaten Semarang. Kami berterima kasih, karena ternyata masih ada yang memperhatikan nasib kami,'' pungkasnya.