Pram, salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Titan Kelas II B Salatiga, mengaku sangat terharu dapat bertemu keluarga di momen Idulfitri ini.
- Viral Napi Buka-Bukaan Beli Layanan Di Rumah Tahanan, Begini Tanggapan Polda Jateng
- Dugaan Penyimpangan Bisnis Di Balik Pengiriman Barang Galian Dari PPMM Ke IPP
- Komisi A DPRD Karanganyar Sidak Dan Beri Teguran Minimarket Di Jatipuro
Baca Juga
Kesempatan dan pelayanan khusus Lebaran yang diberikan Rutan, membuat dia bisa melepaskan rindu sekaligus memohon maaf secara langsung.
"Saya dan teman-teman sangat senang dan terharu, walaupun di dalam Rutan tetapi bisa berlebaran dengan keluarga," kata Pram, disela berkumpul dengan keluarga di Selasar Rutan, Kamis (11/04).
Walau pun dengan perasaan sedih harus menjalani masa pidana karena perkara narkoba, namun, ia bersyukur dan senang kesempatan tetap bisa bersua langsung dengan keluarga intinya.
Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, mengaku pihaknya memberikan kesempatan pada WBP mendapat kunjungan khusus Hari Raya dari para keluarga dan kerabatnya.
"Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang ditunggu oleh seluruh umat muslim, tak terkecuali para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berada di Rumah Tahanan Negara Salatiga," terang Redy.
Redy Agian mengatakan sebagai rasa simpati dan empati di Hari Raya kali ini pihaknya memberikan kunjungan khusus Lebaran selama 3 hari agar para WBP dapat merasakan momen kehangatan bersama keluarga walau pun sedang menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga.
Redy menyebutkan setiap harinya para WBP bisa dikunjungi 5 orang keluarga dengan waktu maksimal 45 menit dari pukul 09:00 WIB hingga 15:00 WIB dengan pembagian termin karena terbatasnya tempat.
"Kunjungan ini juga kami berikan selama 45 menit setiap harinya sekaligus bentuk rasa kemanusiaan sekaligus jadi momen penting yang selalu dinantikan untuk berkumpul dengan keluarga di Hari Raya Idulfitri," lanjutnya.
Sementara, Kumroji selaku Kepala Keamanan Rutan, menyampaikan bahwa para petugas tetap menjalankan sesuai aturan dan Standard Operating Procedures (SOP) dengan para pengunjung dan barang bawaan tetap diperiksa dan digeledah untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang masuk dan Rutan Salatiga tetap dalam keadaan yang kondusif.
Kumroji berharap momen Lebaran ini bisa dijadikan pembelajaran agar para WBP tidak mengulangi lagi tindak pidana dan bisa introspeksi diri menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
- Sterilisasi Gereja Jelang Paskah: Polres Kota Tegal Libatkan Anjing Pelacak
- Kapolres Boyolali Pimpin Pengamanan Ibadah Peringatan Wafatnya Yesus Kristus
- Viral Napi Buka-Bukaan Beli Layanan Di Rumah Tahanan, Begini Tanggapan Polda Jateng