Pelayanan KB melalui pemasangan alat kotrasepsi implan atau KB implan secara serentak kepada 1.327 akseptor atau karyawan terbanyak dalam satu hari di PT Djarum, berhasil memecahkan catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
- Pabrik Rokok di Kudus Kesulitan Tenaga Kerja, Pelamar Banyak Pilih-pilih Pekerjaan
- Rogoh Anggaran Rp4 Miliar, Djarum Foundation Bangun 80 Rumah Layak Huni Warga Kudus
Baca Juga
Pemasangan KB implan serentak ini menyasar ribuan karyawan wanita di lima lokasi brak PT Djarum. Meliputi brak Jetak, brak Karangbener, brak Megawon 2, brak Pengkol, dan brak Tanjung Karang 1.
Penyerahan penghargaan MURI kali ini, diserahkan langsung oleh Kepala Divisi MURI Semarang, Ari Andriani kepada General Manager Djarum Production, Wibowo Saputro, Selasa (16/7).
Program pemasangan alat kontrasepsi kepada ribuan karyawan PT Djarum ini, merupakan buah dari kerja sama antara perusahaan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program tersebut juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Buruh yang diinisiasi Kementerian Tenaga Kerja dan BKKBN.
Kesuksesan pabrik rokok terbesar di Indonesia yang berpusat di Kudus berhasil memecahkan rekor MURI dalam pemasangan alat kontrasepsi terbanyak bagi karyawannya ini memang cukup mendasar.
Dari catatan yang ada, jumlah karyawan PT Djarum saat ini berkisar 60 ribu orang dengan 95 persen diantaranya adalah perempuan.
Production Director PT Djarum Wibowo Saputro mengatakan, program pemasangan alat kontrasepsi kepada perusahaan disambut baik oleh PT Djarum.
Wibowo pun berharap agar program yang sama tidak hanya hari ini saja, namun juga ada program keberlanjutan di kemudian hari.
“Kami berharap ada keberlangsungan atau ada jadwal program ini secara rutin,” ujar Wibowo usai menerima penghargaan dari MURI di aula Brak Djarum Karangbener.
Dengan kehadiran program pemasangan alat kontrasepsi KB di perusahaan, kata Wibowo, bisa lebih efektif dan dampaknya bisa mensejahterakan karyawan.
Sementara itu, Kepala Divisi MURI Semarang, Ari Andriani menyebut, rekor kali ini merupakan rekor ke-29 yang berhasil dipecahkan PT Djarum. Untuk pemecahan rekor sebelumnya yakni layanan pasang KB diraih BKKBN dengan kategori pemasangan alat kontrasepsi implan serentak kepada akseptor terbanyak di 34 provinsi.
“Namun untuk karyawan, pemasangan KB bagi karyawan terbanyak hanya PT Djarum yang berhasil mencatatkan rekor,” ucap Ari Andriani.
Di lain pihak, Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie mengapresiasi terkait penganugerahan rekor MURI yang diterima PT Djarum kali ini.
“Presatasi yang ditorehkan ini, bentuk kolaborasi bersama BKKBN, PT Djarum dan masyarakat keseluruhan dalam perencanaan keluarga yang baik bisa menghasilkan keluarga yang baik pula,” terang Hasan.
Ke depan, Hasan berharap program tersebut akan terus dilanjutkan.
“Tahun depan, perusahaan lain atau tempat lainnya yang memiliki banyak pekerja wanita, kita koordinasikan dengan BKKBN untuk pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB ini,” katanya.
Dukungan dan apresiasi serupa juga diungkapkan oleh perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sri Rahayu. Langkah yang dilakukan PT Djarum menjadi salah satu advokasi bagi semua perusahaan di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dalam menjaga angka kelahiran dan diharapkan tidak ada lagi kasus stunting.
Sri Rahayu berharap PT Djarum dengan Dinas Sosial P3AP2KB Kudus, bisa lebih intens memfasilitasi pelayanan KB. Yakni melalui Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau non MKJP untuk semua karyawan PT Djarum yang jumlahnya mencapai 60 ribu orang lebih.
Untuk diketahui, penyerahan piagam rekor MURI di PT Djarum disaksikan Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, dan para tamu di ruang pertemuan PT Djarum brak Karangbener, Kecamatan Bae.
Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie menyerahkan cinderamata kepada salah seorang karyawati di PT Djarum usai mengikuti KB implan.
- Pecah Rekor MURI, Purbalingga Bukber dengan 14.460 Mendoan Terbanyak se-Dunia
- Gegara Sampah, Pemkab Kudus Rogoh Miliaran Rupiah Borong Alat Berat
- Empat Sekolah di Kudus Dibidik Uji Coba Makan Bergizi Gratis