Tim Penilai Internal Beri Penguatan WBK/WBBM untuk Kemenkumham Jateng

Menjelang tahap evaluasi Tim Penilai Nasional (TPN), Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah beserta 34 satuan kerja kembali mendapatkan penguatan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).


Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A. Yuspahruddin mengatakan, penguatan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM datang dari Tim Penilai Internal (TPI) Kemenkumham RI.

"Dengan adanya penguatan ini, Kakanwil mengharapkan keterlibatan seluruh pihak untuk segera berbenah berdasarkan petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh TPI," Kemenkumham Jawa Tengah A. Yuspahruddin melalui Tim Humas, Selasa (7/9).

Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari ke depan tersebut diawali dengan entry meeting untuk mengawal serta melatih 35 satker di Jawa Tengah agar bisa sukses dalam tahap penilaian TPN.

Entry meeting ini dihadiri Plt Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Kepala Divisi Keimigrasian Santosa, Kepala Satuan Kerja se-Kota Semarang, Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional.

Tampak pula, Kepala Divisi Administrasi Jusman dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Bambang Setyabudi, serta Kepala Satker dan jajaran di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah yang hadir secara virtual.

"Sebanyak 35 satker, termasuk kanwil harus mengikuti penguatan secara serius dengan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," tegas Kakanwil.

Selanjutnya Koordinator TPI Wilayah 4, Ami Amatunisa, memberikan paparannya yang menjadi penanda dimulainya penguatan oleh TPI.

Ami menegaskan bahwa kunci keberhasilan WBK/WBBM antara lain dukungan pimpinan dan stakeholder, dukungan anggaran, komitmen, budaya pelayanan, membentuk tim yang solid, berani keluar dari zona nyaman, melaksankan sosialisasi, dan menjadikan pengaduan sebagai dasar perbaikan.

Lebih lanjut ia membagikan lima langkah strategi membangun WBK/WBBM antara lain komitmen, kemudahan pelayanan, program yang menyentuh masyarakat, monitoring dan evaluasi, serta manajemen media.