Tim Pengabdian Masyarakat UNNES Gelar Edukasi Konten Video Interaktif Bagi Guru Pendidikan Jasmani

Masih minimnya pemahaman guru terkait media pembelajaran berbasis audio visual yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, tim pengabdian masyarakat bagi dosen UNNES menggelar pelatihan edukasi konten video interaktif sebagai media pembelajaran kontemporer guru pendidikan jasmani.


Pelatihan yang digagas oleh Dr. Adi S, S.Pd., M.Pd, Dr. Tommy Soenyoto, S.Pd., M.Pd, Agus Darmawan, S.Pd., M.Pd dan Dr. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd diikuti oleh guru-guru pendidikan jasmani se Kecamatan Gunungpati.

Dr. Adi S,Pd mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih para guru sekolah dasar agar mampu membuat dan menggunakan media video pembelajaran.

“Selain itu untuk memberikan pemahaman aplikasi apa yang dapat digunakan sehingga diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswanya,” ujar Adi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/8/2023).

Lebih lanjut Adi mengatakan, dengan kegiatan yang digelar di SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran menggunakan gadget.

“Diharapkan juga dapat meningkatkan pembelajaran siswa, memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran sehingga video pembelajarannya menjadi lebih menarik,” tambah Adi.

Selain meningkatkan skill para guru, kegiatan juga dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru mengenai media pembelajaran, dalam hal ini video pembelajaran interaktif.

“Dan lebih khusus lagi, terjadi peningkatan kreativitas guru dalam merancang media pembelajaran sehingga menjadi media interaktif yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Dihasilkan juga video interaktif yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran,” terang Adi lagi.

Yang terpenting lanjut Adi, guru akan semakin inovatif dan kompetensi mengajar di era digital sehingga semakin meningkat terbukti dengan keberhasilan mereka membuat video pembelajaran yang menarik setelah pelatihan.

“Meningkatknya pengalaman guru guru dalam proses pembelajaran serta mengurangi ketidak tercapaiannya pembelajaran,” pungkas Adi.