Sejumlah panitia pilkades Bumiharjo, Kecamatan Guntur, Demak, dihadang ratusan warga saat hendak keluar balai desa, Kamis (21/7).
- Suasana Kota Muntilan Kembali Normal
- Gubernur Sarankan APBD Salatiga di 2023 Kuatkan UKM
- Mulai November Ini, Cuaca di Jawa Tengah Tak Baik-baik Saja
Baca Juga
Penghadangan tersebut menyusul aksi ratusan warga desa yang menolak adanya pencalonan kepala desa dari luar daerah, di Desa Bumiharjo.
Usai menghadapi aksi unjuk rasa, Panitia Pilkades, berencana mendatangi Pemda Demak, untuk berkoordinasi, namun warga bersikukuh agar tujuh orang dari luar daerah yang mendaftar dalam pencalonan, dicoret.
Ketua Panitia Pilkades Bumiharjo, Amrar Rusdi mengatakan, hingga saat ini, 12 orang telah mendaftar sebagai bakal calon kepala desa Bumiharjo, tujuh diantaranya merupakan warga luar daerah.
"Pendafataran tersebut, menurut kami sah, karena diatur dalam undang undang. Namun jika warga ada yang menuntut untuk dicoret, kami harus berkoordinasi dulu dengan pemerintah kabupaten," kata Rusdi.
Akibat penghadangan tersebut, tim panitia memilih untuk berdiam di dalam kantor balaidesa. Personil Polres Demak pun turun ke lokasi untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarkis.
Sementara itu, salah seorang Bakal Calon Kepala Desa Maseran, mengaku, adanya orang orang dari luar daerah yang mendaftar ke bursa pilkades, tentunya sangat merugikan dan mengganggu kedamaian warga desa.
"Ini jelas sangat menganggu dan tidak masuk akal. Mana mungkin masyarakat desa dihadapkan dengan calon calon kepala desa yang gak mereka kenal?. Masalah ini tentunya membodohi masyarakat desa, karena kenapa ada orang orang yang tidak dikenal bisa masuk mendaftar? Dan yang bawa orang orang itu siapa?, " ungkap Maseran.
- Usai Penghormatan Detik Detik Proklamasi, Kasat Lantas Polres Demak Bagikan Bendera dan Coklat ke Pengendara
- Bulan Sabit Merah Berikan Donasi Warga Banjir Demak
- Lurah Kauman Bantah Terima Retribusi Pedagang Jalan Wahid Hasyim