Tim Keamanan Siber Pemkot Salatiga Diminta Tidak Sering Ganti

Tim keamanan siber Pemerintah Kota Salatiga diminta tidak gonta-ganti.


Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengatakan, keamanan siber sanggat penting terutama milik pemerintah. Ia pun memberikan apresiasi pelaksanaan pelatihan. 

"Seiring kemajuan teknologi selalu dibarengi dengan kepintaran para hacker. Jika direnungkan, kebanyakan dari hacker biasanya diperalat pihak lain," ungkap Sinoeng saat membuka dan memberikan materi pada Pelatihan bagi Tim Koordinasi Tanggap Insiden Keamanan Siber CSIRT (Computer Security Incident Response Team) diinisiasi Dinas Kominfo di Ruang Kalitaman, Senin (11/7.

Meski begitu, lanjut dia, ada pula pihak iseng dan susah dipertanggungjawabkan. Lantaran biasanya juga berakhir dengan meterai sepuluh ribu dan permohonan maaf. 

"Upgrade terus kemampuan dan kompetensi di bidang siber. Pelatihan semacam ini penting namun lebih bagus jika persnonil tidak berganti karena kalau ganti pasti mulai dari nol lagi. Saya dukung sih, tapi tolong dipertajam dan menukik sehingga gradenya tercapai, dan kalau personil ganti lakukan koordinasi," tekan Pj Wali Kota.

Sementara, Kepala Dinas Kominfo Budi Prasetiyono menjelaskan, peserta Pelatihan Tim Koordinasi Tanggap Insiden Keamanan Siber CSIRT Pemerintah Kota Salatiga berjumlah 40 orang.

Terdiri dari seluruh OPD Pemerintah Kota Salatiga dan Anggota Tim Koordinasi Tanggap Insiden Keamanan Siber CSIRT Pemerintah Kota Salatiga.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi Tim Koordinasi Tanggap Insiden Keamanan Siber dalam bidang penanggulangan. "Sekaligus, pemulihan serangan siber pada sistem elektronik Pemerintah Kota Salatiga," terangnya.