Tiga Sungai Besar Meluap, 29 Desa di 11 Kecamatan di Grobogan Terendam Banjir

Kondisi banjir yang melanda Kedungjati Grobogan, Selasa (6/2) siang. RMOL Jateng
Kondisi banjir yang melanda Kedungjati Grobogan, Selasa (6/2) siang. RMOL Jateng

Tiga sungai besar di Grobogan meliputi Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang, meluap akibat hujan deras terjadi di daerah hulu sejak Senin (5/2).


Akibat luapannya sebanyak 29 desa di 11 kecamatan di Grobogan Jawa Tengah terendam banjir. Ketinggian banjir bervariasi mulai 50 hingga 100 sentimeter. 

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini 29 desa di Kabupaten Grobogan terendam banjir. 

Dia mengatakan, banjir melanda di wilayah Kecamatan Godong, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Purwodadi. Kecamatan Toroh, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Geyer, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Tegowanu, Kecamatan Tanggungharjo dan Kecamatan Gubug.

Saat ini, BPBD Jateng sedang mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Pihaknya juga masih memantau perkembangan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Kami sudah melakukan assessment dan evakuasi korban. Kami juga masih memantau perkembangan evaluasi DAS Lusi, Bendung Klambu, dan Bendung Glapan," ucap Chomsul.

Tak hanya permukiman warga terendam banjir, beberapa jalan turut meluap. Meliputi Jalan Raya Purwodadi-Gubug juga digenangi air hingga tak dapat dilewati kendaraan, untuk sementara lalu lintas lumpuh. 

Kalak BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih melalui Kabid Kadaruratan dan Logistik BPBD Grobogan Soewignyo menjelaskan, banjir disebabkan intensitas hujan tinggi terjadi di hulu sungai Serang. Air berasal dari daerah Salatiga turun ke wilayah Kabupaten Grobogan sehingga sebagian tanggul melimpas ke rumah-rumah warga.

"Dampaknya jalan dan rumah warga tergenang sampai saat ini," katanya.

Sebelum peristiwa terjadi pihaknya telah mengimbau masyarakat melalui grup siaga bencana berisi banyak unsur masyarakat seperti PMI, BPBD, BMKG, dan lainnya.

"Setiap 3-6 jam kami beri peringatan dini. Kami juga telah melakukan evakuasi para korban banjir ke tempat yang aman," imbuhnya.