Bupati Batang Wihaji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Islamic Center di kecamatan Banyuputih. Ia menemukan ada keterlambatan pengerjaan pada proyek senilai Rp 11,9 miliar.
- Kolaborasi Entaskan Stunting dan Kemiskinan di NTT Melalui Inovasi Program Konsorsium Perguruan Tinggi
- 3.290 Bidan Dipastikan Berkompeten Pasang KB IUD dan Implan
- Wihaji Tanggapi Isu Kaesang Pangarep Masuk ke Pilbup Batang 2024
Baca Juga
Target pekerjaan fisik Islamic Center seharusnya sudah mencapai 37 persen. Tapi, saat ini, realisasi proyek fisik baru 30 persen.
"Saya akan marah jika prosentasenya tidak dikejar, karena proyek ini sudah ditunggu rakyat Batang," katanya di lokasi, Rabu (27/10).
Ia meminta pelaksana proyek segera segera berkoordinasi dengan pengawas dan DPUPR untuk mengejar ketertinggalan. Koordinasi perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah keterlambatan itu.
Politisi Golkar itu menargetkan pada tahap I, meski belum selesai, Islamic Center bisa digunakan untuk manasik haji. Ia berulangkali memperingatkan agar ketertinggalan itu segera dikejar
"Saya tidak ingin ada masalah di kemudian hari," ujarnya.
Kepala DPUPR Batang, Nursito mengakui ada keterlambatan tersebut. Sempat ada kendala keterlambatan pengiriman material.
"Kami juga membantu untuk pencairan termin agar (pekerjaan) lancar," katanya.
Pria berkacamata itu menambahkan akan meminta pelaksana mengejar prosentase ketertinggalan. Jika perlu pekerja ditambah agar pekerjaan bisa segera selesai.
Pembangunan tahap I Islamic Center meliputi pekerjaan Persiapan dan Pematangan Lahan, Pekerjaan Bukit Shofa Dan Marwah, Pekerjaan Bangunan Ka’bah, Pekerjaan Bangunan Jamarat, Pekerjaan Gerbang, Pekerjaan Ruang Panel; dan Pekerjaan Pagar-Saluran Lingkungan.
Pelaksana proyek yaitu CV Refa Putera Mandiri dari kota Semarang dengan nilai kontrak Rp.11.992.039.000.
- Ziarah Makam, Bupati Batang Minta ASN Bercermin Perjuangan Kyai Mandurorejo
- Bupati dan Wakil Bupati Rayakan Idulfitri di Batang
- Bupati Batang Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung