Terlalu Andalkan Beberapa Sektor, PAD Jawa Tengah 5 Tahun Pemerintahan Tak Alami Pertumbuhan

Mantan Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi mempunyai penilaian minimnya pertumbuhan PAD Jawa Tengah selama lima tahun pemerintahan. Istimewa
Mantan Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi mempunyai penilaian minimnya pertumbuhan PAD Jawa Tengah selama lima tahun pemerintahan. Istimewa

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Tengah mencatatkan hasil tetap dalam lima tahun ini. Artinya, PAD tidak naik tumbuh mendapatkan hasil positif atau tetap. Catatan itu pun menunjukkan PAD Jawa Tengah tak mencapai target. Mengacu sesuai target, pertumbuhan PAD Jawa Tengah angkanya setiap tahun minimal tumbuh di atas 50 persen.


Mengenai lambatnya pertumbuhan PAD ini, salah satunya perusahaan daerah (Perusda) keuntungan didapatkan fluktuatif atau tidak stabil dalam waktu lima tahun. Terlebih, pasca pandemi Covid-19 ekonomi daerah butuh waktu untuk pulih. 

Mantan Ketua DPRD Jawa Tengah periode 2019-2024 Rukma Setyabudi menjelaskan, Jawa Tengah dalam pengelolaan PAD masih jauh dari inovasi dan model agar hasilnya maksimum.

Selama lima tahun, PAD hanya didapatkan dari mengandalkan beberapa sektor penyumbang, padahal potensi pendapatan terbuka lebar. 

"Setidaknya pandemi Covid-19 meski berdampak tetapi tidak mempengaruhi sekali. Kita banyak sekali melupakan sektor-sektor potensial untuk meningkatkan hasil signifikan sehingga kurang bagus hasilnya," kata Rukma. 

Apalagi melihat pertumbuhan PAD, Rukma menekankan, pasca terpuruk dengan Covid-19, pendapatan juga sempat turun dan membuat hasilnya semakin tidak sesuai harapan. 

Rukma berharap, agar dalam pemerintahan baru nanti pengelolaan PAD bisa dimaksimalkan dari berbagai sektor pendukung supaya dapat menjadi penyuplai utama bagi ekonomi Jawa Tengah. 

"Harus banyak diperbaiki lah dari periode sebelumnya yang naik turun. Kalau melihat lima tahun, sayang sekali Jawa Tengah hanya mengandalkan sektor andalan seperti pajak kendaraan bermotor (PKB). Disisi lain, sektor lain bisa menyumbangkan PAD besar tidak terkelola, pemerintah seharusnya jeli memanfaatkan agar hasilnya maksimal," kata Rukma.