Proyek nasional pengentasan banjir di kawasan barat Kota Semarang dengan melakukan normalisasi Sungai Beringin dipastikan mundur dari target yang sudah ditentukan.
- Serbuan 10.000 Dosis Vaksin untuk Mahasiswa Unsoed
- Angka Kemiskinan Kota Semarang Naik Jadi 4,34 Persen Selama Pandemi Covid-19
- Hari Pertama, KPU Batang : Belum Ada Paslon yang Mendaftar Pilbup Batang 2024
Baca Juga
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Muhammad Adek Rizaldi menerangkan, normalisasi Sungai Beringin yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini mundur dari target semula dikarenakan masalah pembebasan lahan yang hingga saat ini belum kunjung usai.
Adek mengatakan hingga saat ini progres proyek normalisasi sudah mencapai 80 persen. Target awal yang direncanakan seharusnya normalisasi selesai pada awal bulan November 2022.
“Proyek dipastikan molor dari target yang seharusnya awal November akan mundur sampai akhir Desember tahun ini,” kata Adek saat ditemui usai Pembentukan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) di Balaikota Semarang, Senin (24/10).
Ia menyebutkan masih ada empat bidang lahan yang hingga saat ini belum dibebaskan untuk bisa melanjutkan proyek normalisasi. Satu bidang tanah diantaranya sudah masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Semarang guna dilakukan konsiliasi.
“Sedangkan tiga bidang lainnya akan disiapkan dokumennya ke PN Kota Semarang untuk konsiliasi dalam pekan ini,” ujarnya.
Normalisasi Sungai Beringin, lanjutnya, akan segera dilanjutkan jika semua bidang tanah sudah selesai disahkan oleh Pengadilan Negeri Kota Semarang. Ia menuturkan, minggu depan kemungkinan akan selesai dan segera dilakukan pengerjaan normalisasi.
“Jadi proyek tersebut langsung diawasi oleh pusat, namun kami dibantu oleh Pemkot Semarang dalam hal pembebasan lahan,” bebernya.
Lebih lanjut, Adek juga telah melakukan koordinasi dengan PT KAI dan Pemerintah Pusat untuk melakukan peninggian jembatan jalur kereta api dan jalan yang ada disekitar proyek normalisasi Sungai Beringin. Elevasi permukaan air laut dan sedimentasi sungai ditambah abrasi membuat muka tanah di pesisir Kota Semarang turun 7 sentimeter setiap tahun, sehingga jalan dan jembatan harus ditinggikan.
”Kami telah koordinasi hal tersebut, termasuk peninggian jembatan yang merupakan aset PT KAI maupun PPK Jalan Nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengaku optimis pengerjaan normalisasi Sungai Beringin akan selesai sebelum tahun 2023. “Saya rasa hal itu tidak menjadi kendala yang besar ya, dan memang percepatan normalisasi harus segera dilakukan,” kata Ita, sapaan akrabnya.
Pemerintah Kota Semarang akan terus mengawal proses pembebasan lahan untuk percepatan proyek normalisasi Sungai Beringin.
“Proyek tersebut masuk dalam PSN jadi penyelesaiannya harus tepat waktu, BBWS minta pembebasan bidang lahan tersebut terselesaikan. Pekan depan BBWS dan tim dari Pemkot akan turun ke lapangan,” tandasnya.
- Puluhan LC Sarirejo Salatiga Terima Bantuan Paket Sembako
- Terinspirasi Youtube, Warga Batang Gelar Khitanan Drive Thru
- 570 Personel Polres Kebumen Disiapkan untuk Pengamanan Pemilu