Duet Anies Baswedan dan Puan Maharani bisa menjadi alternatif dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal itu sangat tergantung dari dinamika politik yang berkembang di masyarakat dan partai koalisi pendukung, serta ditopang kekuatan media massa.
- Gerindra Pegang Kunci, Dico Terancam Gagal di Pilwakot Semarang
- Kampanye Akbar Diawali Kirab, Ganjar-Mahfud Terima Mandat Rakyat
- Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Karanganyar Jatuh Pada Rober Christanto
Baca Juga
‘’Anies yang dicitrakan dan dipersonifikasikan sebagai sosok yang cerdas dan kalangan islam, dan Puan Maharani mewakili perempuan yang berasal dari kalangan nasionalis, bisa jadi alternatif bagi rakyat tentang sosok pemimpin masa depan. Tapi, semuanya tergantung dinamika politik dan kekuatan media massa,’’ demikian diungkapkan pengamat politik dari Fisip UIN Walisongo, Dr Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum, dalam diskusi publik bertajuk ‘’Kriteria Calon Presiden, Siapa Sosok yang Dianggap Cerdas, Merakyat dan Visioner?’’, Jumat (15/7).
Dalam diskusi yang digelar di Gedung Monod Diephuis Kota Lama itu, Dekan Fisip UIN Walisongo itu berpendapat, selama ini, terdapat sosok-sosok capres yang telah mendominasi berbagai hasil survei sejumlah lembaga, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto. Mereka telah dicitrakan oleh media sebagai sosok pemimpin yang cerdas, merakyat dan visioner.
‘’Anies misalnya dicitrakan sosok yang cerdas, Ganjar sosok yang merakyat, Prabowo sosok yang visioner. Semuanya dibentuk dan dicitrakan demikian, karena kekuatan media sebagai pembentuk realitas. Sehingga dikenal masyarakat secara luas, tanpa media, maka mereka tak banyak dikenal oleh masyarakat. Jadi, peran media sangat luar biasa, membentuk citra para calon pemimpin kita, itu modal awal untuk bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang,’’ tegas Elis, panggilan akrabnya.
Namun demikian, Elis mengatakan, bagaimanapun citra yang telah melekat di sosok-sosok tersebut, belum bisa dijadikan tolok ukur tingginya tingkat keterpilihan mereka dalam Pilpres mendatang.
‘’Politik itu selalu dinamis dan tak mudah ditebak, kuncinya ada pada siapa pasangan mereka kelak? Posisi orang kedua atau cawapres menjadi kunci, karena yang dipiih rakyat adalah satu paket, dwitunggal, bukan hanya sosok capres saja. Maka, kita tunggu siapa sosok yang akan menjadi pendamping dalam paket pilpres mendatang, itu kuncinya,’’ tegas Elis.
Elis mengajak media untuk benar-benar mengawal pilpres mendatang agar menjadi ajang edukasi politik yag mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat.
‘’Media jangan memblowup sosok yang dirasa memberi energi negatif bagi rakyat. Sebaiknya, dukung dan blow up terus sosok yang memberi energi positif bagi rakyat, yang membangun demokrasi tanpa SARA, yang terus membangun keindonesiaan kita yang berbhineka,’’ tandasnya.
- Pilwakot Semarang Tinggal Hitungan Hari, Ade Bhakti: Saya Tunggu Restu Ibu Saja
- Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Hemat Konsumsi Rumah Tangga
- Sempat Menyatakan Legowo Sistem KomandanTe, Sarmin Caleg PDI-P Layangkan Surat Keberatan Pencabutan Pengunduran Diri