Empat tahun sejak terbakar, tepatnya 26 Februari 2018, Pasar Banjarsari Kota Pekalongan belum juga dibangun. Hal itu menjadi perhatian Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.
- Ratusan Pembatik Tulis Kota Pekalongan Jalani Sertifikasi Kompetensi
- Pekalongan Batik Fashion On the Street Ramaikan Pekan Batik Nasional
- Pemkot Pekalongan Usulkan UMK 2023 Naik Rp149 ribu
Baca Juga
"Langkah pertama menuju pembangunan Pasar Banjarsari sudah kita lakukan," tutur Aaf, sapaan akrabnya, Jumat (25/2).
Ia mengatakan, langkah pertama adalah merobohkan bangunan aset kota Pekalongan. Bekas bangunan di atas 3.900 M2 yang masih berdiri masih terikat perjanjian pihak ketiga.
Politisi PDIP itu mengatakan perlu kajian serta persetujuan dukungan dari pihak terkait dan kementerian terkait. Semua harus sesuai aturan dikarenakan ada klausul kontrak dengan pihak ketiga dan sebagainya.
Langkah ketiga yaitu mengajukan anggaran ke pemerintah pusat bagaimana ini menjadi prioritas.
"Targetnya tahun 2023 ini sudah terbangun. Tahun ini untuk penetapan anggaran sudah kelewat, kalau anggaran ke pusat saat anggaran perubahan kemungkinannya tipis karena besarnya anggaran pembangunan Pasar Banjarsari," tuturnya.
Ia mengakui, bahwa pedagang yang saat ini menempati pasar darurat juga ingin menempati Pasar Banjarsari. Banyak warga juga sudah ingin melihat Pasar Banjarsari.
- Ratusan Pembatik Tulis Kota Pekalongan Jalani Sertifikasi Kompetensi
- Pekalongan Batik Fashion On the Street Ramaikan Pekan Batik Nasional
- Pemkot Pekalongan Usulkan UMK 2023 Naik Rp149 ribu