Tentukan Sikap Jelang Pilkada, Lima Parpol Nonparlemen di Kudus Jalin Koalisi

Deklarasi untuk berkoalisi jelang Pilkada Kudus, dilakukan lima parpol nonparlemen yakni perwakilan Partai Perindo, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang.
Deklarasi untuk berkoalisi jelang Pilkada Kudus, dilakukan lima parpol nonparlemen yakni perwakilan Partai Perindo, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang.

Meskipun tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) di Pilkada Kudus tahun 2024. Namun sejumlah partai non parlemen di kabupaten setempat, sangat optimis memberikan dukungan kepada paslon yang berkontestasi dalam Pilbup Kudus.


Parpol non parlemen ini pun percaya diri, sebab masing-masing partai tersebut mengaku memiliki modal suara dari hasil Pemilu Legislatif (Pileg) lalu.

Karena itu, sebanyak lima parpol non parlemen sepakat mendeklarasikan diri untuk menyuntikan dukungan ke salah satu paslon di Pilkada Kudus 2024. Lima parpol yang gaga memiliki keterwakilan kursi di DPRD Kudus ini memilih berkoalisi menjelang Pilkada.

Deklarasi untuk berkoalisi ini dilakukan lima parpol nonparlemen yakni dari perwakilan Partai Perindo, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang. Mereka mendeklarasikan diri di RM Ulamsari Kudus, Senin (15/7) malam.

Koordinator Koalisi Partai Non Parlemen Kudus, KRT Susanto menegaskan, pihaknya memang tidak bisa mengusung paslon cabup dan cawabup di Pilkada Kudus. akan mendukung paslon yang ada, karena masing-masing partai tersebut sudah punya modal suara dari hasil Pileg kemarin

“Dari 5 partai nonparlemen ini, kita deklarasi untuk berkoalisi. Namun belum memutuskan arah dukungan lima parpol nonparlemen kepada bakal calon mana untuk berlabuh,” ucap Susanto.

Susanto pun bertekad penuh agar pilihan calon bupati yang didukung partai non parlemen harus jadi.  Selain 5 partai nonparlemen, ada sejumlah parpol serupa yang siap bergabung dalam koalisi itu.

Terkait pembahasan mengenai pasangan calon yang akan didukung , kata Susanto, masih dalam tahap pembahasan internal partai masing-masing. Mengingat dinamika politik dalam Pilkada 2024 di Kudus, masing-masing partai masih saling mengamati.

“Saya lihat Pilkada 2024 ini tidak seperti Pilkada sebelumnya. Pilkada tahun ini tampaknya masih saling menunggu dan masih saling mengintip. Hingga akhirnya belum bisa menentukan sikap siapa yang bakal kita dukung kedepannya,” terangnya.

Namun demikian, Susanto mengaku akan menggerahkan Koaliasi Partai Non Parlemen untuk berkomunikasi dengan calon bupati maupun wakil bupati yang telah muncul di tengah masyarakat Kudus.

Susanto menambahkan, keputusan akhir mendukung pasangan calon merupakan ranah pimpinan partai di tingkat dewan pengurus pusat (DPP). Karena itu, penunjukan pasangan calon yang akan didukung, harus benar-benar tepat untuk bisa meyakinkan pimpinan partai masing-masing di tingkat pusat supaya memilih yang tepat.

“Kita berupaya meyakinkan pihak DPP, bahwa kita partai nonparlemen di Kudus akan menyampaikan ke masing-masing DPP dengan melampirkan surat dukungan ke salah satu pasangan calon sesuai koalisi berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat,” pungkasnya.