Sejumlah tempat wisata milik Pemerintah Kota Pekalongan masih sepi. Penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 2 belum berdampak signifikan.
- Kunjungan Wisman Selama 2017 Naik 21,84 Persen
- Masih Langka Di Lereng Muria , Disbudpar Kudus Undang Investor Buka Usaha Homestay
- Gedong Songo Travel Mart Jadi Magnet Yang Menggigit --- Festival Lampion Hadirkan Pelangi Malam
Baca Juga
"Kami sudah buka wisata mangrove dan pantai Slamaran, tapi pengunjungnya masih sedikit. Masih di bawah 100 orang," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kota Pekalongan, Nur Slamet, Rabu (15/9).
Ia mengakui untuk wisata alam di kota Pekalongan memang tidak semaju daerah seperti Bandung atau Lembang. Kota Pekalongan lebih dikenal sebagai daerah untuk berbelanja batik.
Di sisi lain, akses menuju wisata pantai kota Pekalongan kerap dilanda rob. Hal-hal itulah yang menjadi kendala pengembangan wisata alam kota Pekalongan.
Di sisi lain, Museum Batik Pekalongan yang sudah buka menerapkan pembatasa kuota pengunjung maksimal 50 petsen dari kapasitas. Informasi ini disampaikan oleh Bagian Program dan Kerjasama Museum Batik Pekalongan, Fajar Dewa.
"Kemarin saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 & 4 museum Batik Pekalongan ditutup," jelasnya.
Mulai 1 September 2021 museum Batik Pekalongan kembali dibuka namun dengan pembatasan jumlah pengunjung dan protokol kesehatan ketat. Jumlah kunjungan per bulan September sebanyak 62 orang.
- Hadapi Sampah, Pemkot Pekalongan Siapkan Langkah Strategis
- Pemkot Pekalongan Siap Terapkan Kurikulum Coding
- DPUPR Kota Pekalongan Percepat Perbaikan Jalan